26. Monster Jelek

1.7K 183 9
                                    

Aku menatap kosong sungai jernih di depanku. Tubuhku memang di sini, tapi tidak dengan pikiranku. Pikiranku sudah dibawa pergi oleh bule sialan itu.

"Allysha."

Aku tidak tahu. Aku tidak dengar. Aku tidak peduli. Aku hanya ingin sendiri. Merenung atas dosa-dosaku di masa lalu sampai aku diberikan balasan yang begitu jahat ini.

"Allysha!"

Terserah orang mengiraku apa, menyebutku apa, memanggilku apa. Intinya, ini adalah aku. Diriku yang sesungguhnya tanpa dirasuki siapapun.

"Allysha!"

Aku Fia! Aku Fia Allysha Pisces! Bukan Allysha Dwikels Anderson! Tidakkah kalian mengerti itu?!

"Allysha."

Aku tidak tahu semirip apa aku dengan gadis yang kalian maksud. Aku tidak tahu sepersis apa aku dengan gadis itu. Aku juga tidak tahu hal apa yang membuat kalian yakin bahwa aku adalah reinkarnasi gadis itu.

Karena aku merasa bahwa aku bukan gadis itu. Aku sudah mengingat semuanya. Ya, aku mengingat semuanya yang dialami gadis bernama Allysha itu. Namun ... aku tak merasa kalau itu aku. Sungguh, aku tak merasa begitu!

"Fia."

Kali ini aku menoleh. Aku menoleh ke arah Rista karena memang itulah namaku. Aku tahu namaku memang ada kata 'Allysha' nya. Namun itu bukan berarti aku adalah gadis yang mereka maksud.

"Ya?" sahutku.

"Kau ini tuli, ya? Dari tadi aku panggil kau tidak dengar atau apa?" celetuk kak Rey dengan emosi karena aku mengacanginya.

Jangan salahkan aku. Suruh siapa dia tidak memanggil namaku dengan benar.

"Kak Rey ...," sebut Rista sambil mengode sesuatu ke kak Rey.

Aku tidak tahu kode apa yang diberikannya dan aku tidak peduli atas kode itu. Kini aku kembali menatap ke arah sungai jernih di depanku dengan tenang. Ya, tubuhku tenang, dan pikirankulah yang berantakan.

"Fia, kau baik-baik saja?" tanya Rista.

Tidak, aku tidak baik-baik saja.

Hatiku rapuh, kau tahu? Pikiranku kacau, kau tahu? Dan apakah ini bisa disebut 'baik-baik saja'?

"Entahlah," lirihku.

"Ck!" decak Lelaki Dingin itu.

Aku tahu dia tampan, sangat tampan malah. Melebihi Korn yang kulihat bulan kemarin. Mungkin karena dia jauh lebih cool  dan keren dari Korn, makanya dia lebih tampan dari Korn.

"Aku tidak bisa membaca pikirannya," lanjut Lelaki Dingin itu sambil menatapku dengan tatapan penuh mengintimidasi.

"Hah? Bukankah waktu di Bumi bisa?" tanya kak Rey. "Kau bahkan membisikinya waktu itu."

Jadi ... yang menjadi Bisikan Setan selama aku di Bumi adalah Lelaki Dingin ini? Atas dasar apa dia melakukan itu padaku? Agar aku tertarik padanya?

Jika itu adalah tujuannya, maka selamat. Tujuan Anda sebenarnya berhasil.

Namun ... suara yang terakhir kali kudengar ketika di planet ini adalah suara perempuan, bukan suara seorang lelaki. Jadi, bagaimana mungkin suara itu adalah Lelaki Dingin ini?

"Sekarang tidak bisa," jawab Lelaki Dingin itu.

Ah, kalau aku menjulukinya sesuatu, atas dasar apa itu? Nanti mereka malah tambah yakin kalau aku Allysha gadis itu. Kusebut dia Elwynn saja kalau begitu.

"Fia, itu di dahi lo ... ada apa?" tanya Indah.

Refleks aku langsung mengelus dahiku. Tidak ada apa pun. Dahiku mulus tidak ada jerawat atau benjolan apa pun. "Nggak ada apa-apa, tuh."

New World [REVISI]Where stories live. Discover now