1, Kenyataan.

29.1K 2.3K 791
                                    

Yeonjun mencoba memberikan ciuman pada pipi Soobin, namun lagi lagi gagal.

Soobin mendengus dengan wajah memerah.

"Okay! Kalian boleh istirahat," ucap cameramen.

Soobin dan Yeonjun langsung menatap dingin satu sama lain dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Taehyun datang dengan sebotol air mineral di tangannya. "Minum hyung," ucap Taehyun.

Soobin tersenyum menunjukkan dimple-nya. "Terimakasih Taehyunie," ucap Soobin dan menenggak air itu.

Taehyun melirik ke arah Yeonjun yang sedang sibuk memainkan ponselnya.

"Psst hyung, kenapa kau mau saja ditawari Pd-nim untuk beradu acting dengan Yeonjun hyung?" bisik Taehyun.

Soobin mengusap peluhnya dengan tisu dan menjawab, "Pd-nim bilang, banyak MOA yang memasang masangkan ku dengan Yeonjun hyung."

"Dan itu membuat mereka tertarik menonton semua variety show yang kita bintangi untuk melihat moment yang di beri nama Yeonbin itu."

"Agensi kita jadi meraup keuntungan sangat banyak, tapi tetap saja, aku lelaki normal," ucap Soobin dengan wajah jijik.

Taehyun menghela nafas. "Kau harus tahan diri hyung, bisa saja kau terjerumus terlalu dalam karena acting mu," ucap Taehyun.

Soobin mendecih. "Tidak akan Taehyunie, kurasa aku lebih tertarik dengan gadis gadis cantik di luar sana," ucap Soobin.

Taehyun pun terbangun dari posisi nya.

"Mau kemana? Syuting To Do sebentar lagi dilanjutkan," ucap Soobin.

"Toilet," sahut Taehyun singkat dan meninggalkan Soobin.

"Dasar pemuda labil," ucap Soobin dan memainkan ponselnya.

"Ekhem Soobin, apakah make up kamu perlu di perbaiki lagi?" ucap seorang coordy noona-yang terkenal ingin menjadi suami Soobin.

Garis bawahi, ingin menjadi suami Soobin.

Soobin mendengus malas, dia sedang tidak mau diganggu wanita ini.

"Tidak Hyora noona, kurasa make up ku baik baik saja," tolak Soobin secara halus.

"Kutambahkan bedak saja ya," ucap Hyora.

Soobin pun mengangguk pasrah, Hyora tidak bisa ditolak.

Di lain sisi seseorang mendecak, "ck!"

-

BRAK!

Pintu ruangan dibanting oleh pemuda berhidung mancung bak perosotan di swimming pool.

"Astaga Taehyunie, cukup Namjoon sunbaenim yang merusak pintu, jangan kau," ucap pria kelahiran daegu itu.

"Kau tahu Beomgyu hyung?! Pemikiran Soobin hyung masih belum berkembang! Aku sebagai presiden Yeonbin merasa kesal!" ceroscos Taehyun.

Taehyun kalem? Berbeda lagi kalau di balik layar:)

"Taehyun-ah, kau yakin Yeonjun hyung ada usaha mendapatkan Soobin hyung? Nanti yang ada sia-sia mencomblangkan dua orang yang tak ada niat bersama," ucap si bule pengoleksi boneka.

Taehyun memutar bola matanya. "Hyuka, aku yakin 99,99% bahwa Yeonjun hyung ada niat! Soobin hyung juga pasti punya rasa, cuma dia tsundere saja!" bantah Taehyun.

"Tapi tetap saja mereka seperti saling membenci kan? Kenyataan nya begitu, Tae," ucap Beomgyu.

Bahu Taehyun merosot, binar bahagia di matanya menghilang.

"Setidaknya kita ikut berusaha bukan?" tanya Taehyun dengan nada terlampau kecil.

Beomgyu menepuk pundak adiknya itu. "Iya, ayo berusaha," ucap Beomgyu sebelum seorang staff datang kepada mereka dan kembali ke lokasi syuting To Do.

-

"Yeonjun dan Soobin, saya harap kalian melakukan acting dengan baik," ucap staff.

Yeonjun dan Soobin mengangguk dan bersalaman.

"Mohon jangan kacaukan ini, dan mohon kerjasamanya," ucap Soobin dengan sorot mata dingin.

Yeonjun tersenyum mengangkat sebelah sudut bibirnya. "Mari bekerjasama."

Syuting pun berjalan dengan lancar.

Berbagai acting kebahagiaan palsu yang Yeonjun dan Soobin tunjukan.

Gelak tawa bahagia yang diselimuti perasaan benci dan perselisihan.

Syuting selesai, dan para anggota pun dipersilahkan kembali ke dorm.

Satu kata yang selalu Soobin ucapkan ketika akan pulang ke dorm.

"Terimakasih Choi Yeonjun, aku membencimu."

To be continued.

Behind The Scene ✓Where stories live. Discover now