6, Drama TXT.

9.3K 1.4K 269
                                    

"Kalian hanya perlu melakukan yang di naskah. Ingat, jangan kurangi bagian bagian di sana. Dan berusaha lah menambahkan sesuatu agar tak terkesan kaku. Yeonjun dan Soobin,ingat peran kalian."

Ucapan manajer masih terngiang ngiang di telinga Soobin, jangan kurangi? Apakah scene fake kiss dari Yeonjun itu juga tidak boleh di potong?

Jantung Soobin berdegup kencang, walaupun ia sering melakukan ini, tapi ia merasa sesuatu yang berbeda akan terjadi.

Seseorang menepuk bahu Soobin dan bertanya, "Hei, kau sudah siap?"

Soobin sontak menoleh pada seseorang yang menepuk bahunya dan menatap orang itu datar. "Sudah," sahut Soobin.

Orang itu berdecak. "Ini bukan kuis sudah atau belum, jangan menjawabku singkat seperti itu!"

Soobin memutar bola matanya, "Dengar tuan Choi Yeonjun-ssi, kau bertanya sudah siap? Ya aku sahut sudah, dimana letak kesalahan yang ku perbuat?"

"Anggap saja latihan, kau mau nanti waktu adegan mengobrol malah canggung?"

/Modus maneh/

Soobin mengangguk pasrah, mungkin waktunya ia menurut. "Terserah."

Kening Yeonjun mengerut. "Terserah? Bukankah itu jawaban perempuan? Wah kau benar benar ditakdirkan jadi pihak 'bawah' ya."

Soobin mendelik tidak terima. "Enak saja, dimana mana aku pihak atas! Coba saja aku pamer abs, pasti ada moa yang berkata 'Oppa! Rahimku hangat!' kan?"

Yeonjun mendecih. "Abs apanya? Buntalan lemak yang serupa dengan bakpao kau bilang abs? Lihat perutku!" ucap Yeonjun dan menaikkan bajunya.

/Saya gak bisa ngasi pict karena abs Yeonjun belum debut, dan setting ini berlatar masa depan dan dibalik layar, sekian./

Soobin langsung menutup wajahnya. "YAK KENAPA KAU MENAIKKAN BAJU MU?!" teriak Soobin. Sementara staff dan orang orang yang ada di sana hanya menutup telinganya.

Perlu di ingat, jika Soobin histeris maka penyebabnya hanya Choi Yeonjun seorang.

"Lihat? Padahal kita sama sama lelaki, mengapa kau malu?" ucap Yeonjun.

"Perawan," lanjutnya.

Soobin langsung memukul pundak Yeonjun dengan tidak manusiawi. "Aku lelaki, bodoh!"

"Ya aku tahu kau memang lelaki bodoh," celetuk Yeonjun.

"Dengarkan tanda koma!" protes Soobin.

"Lagipula kau juga pernah malu malu ketika melawanku, itu kau sebut pihak atas?" Ucap Soobin sembari menyeringai.

Yeonjun menatap Soobin meminta bukti. "Mana?"

"Acara Halloween? Saranghae game?" ucap Soobin dengan nada menggoda.

Yeonjun langsung melotot. "Hei! Kau tidak tahu saja kalau aku geli! Apalagi dekat dekat denganmu! Bau wortel!"

Soobin reflek mengendus tubuhnya. "Apaan aku bau bedak bayi!" bantahnya.

"Ya kau memang pantas jadi baby~."

"CHOI YEONJUN KEPARAT!"

-

"Sudah hafal naskah?" tanya staff.

TXT mengangguk.

"Yeonjun Soobin ingat peran kalia-"

"Ya aku tahu, jangan di ingatkan lagi,nanti telingaku iritasi," ucap Yeonjun malas.

Behind The Scene ✓Where stories live. Discover now