20, Yeonjun dan Soobin.[END]

13.3K 1.1K 1K
                                    

⚠️ 2K words, yang bosen boleh skip, tq.

***

"Aku ingin keluar dari TXT."

BUGH!

"APA MAKSUDMU HAH?!" teriak Beomgyu pada Hueningkai dengan nafas memburu.

Nafas Hueningkai tercekat, saat ini Beomgyu sedang menarik kerah bajunya dengan sangat kuat.

"A-aku bilang, aku ingin keluar dari TXT," ucap Hueningkai.

Beomgyu menggeleng dan memukul pipi Hueningkai hingga meninggalkan bekas.

Yeonjun menghela nafas dan menarik Beomgyu dari Hueningkai. "Cukup, gyu." Yeonjun berujar dingin.

Bukannya tenang, Beomgyu malah semakin marah. Dan mulai menyalahkan Yeonjun. "Ini semua-salahmu, keparat," ucapnya penuh penekanan.

Yeonjun mendorong Beomgyu hingga terduduk di sofa. "Aku tahu," ucapnya enteng.

Hueningkai mengrenyitkan dahinya. "Semudah itu?" tanya Hueningkai.

Yeonjun mengendikkan bahu. "Lagipula ini bisa saja dihentikan dengan mudah. Kita hanya perlu menyuap kepolisian," ucap Yeonjun.

Beomgyu mengeraskan rahangnya. "Kau berbakat menjadi seorang penjahat, Yeonjun-ssi." Beomgyu berucap dengan tangan mengepal.

Yeonjun menghela nafas dan berjalan menuju dapur. Mengambil sebuah obat yang ia simpan di laci bumbu.

"Lihat ini?" tanyanya yang diangguki Beomgyu dan Hueningkai.

Yeonjun menyeringai. "Ini pil penggugur kandungan."

Beomgyu membulatkan matanya, kaget dengan hal yang Yeonjun sampaikan. "Kau benar-benar sudah gila hyung!" teriaknya.

Hueningkai bahkan siap melemparkan vas bunga kalau saja Beomgyu tak menghalangi dirinya.

Yeonjun tersenyum dan kemudian tertawa layaknya orang gila. "Lihat kan? Aku sudah berhasil membuat Soobin memakan pil ini di dalam makanannya," ucap Yeonjun dengan seringai licik.

"ARGHHH!" Sebuah teriakan nyaring terdengar dari kamar Soobin.

Yeonjun menyeringai. "Sudah mulai ya?" tanyanya.

Yeonjun menaiki tangga dengan semangat, berharap hidupnya akan lebih tenang ketika anak Soobin-maksud Yeonjun anak mereka akan berhenti mengusik kehidupannya.

Kalau ditanya cinta? Ya! Yeonjun akan menjawab itu dengan suara lantang. Yeonjun mencintai Soobin lebih dari apapun. Namun dia tak ingin Soobin menanggung beban di dalam hidupnya hanya karena anak haram itu.

"SOOBIN-AH!" Yeonjun memasuki kamar dengan teriakan khawatir.

Nampak Soobin yang meremat selimutnya menahan rasa sakit yang menyerang perutnya.

"S-sakithh hyung!" Soobin berteriak kencang dengan air mata yang membanjiri wajah manisnya.

Dengan segera Yeonjun mengangkat tubuh Soobin. Tak peduli seberat apapun. "Kita akan ke rumah sakit," ucapnya.

-

Beomgyu menggigit jarinya; takut akan terjadi apa-apa pada sang leader yang sudah dia anggap sebagai kakak sendiri itu.

Hueningkai bahkan sudah menangis dengan plushie kesayangan di dalam pelukan. Itu adalah plushie pemberian Soobin saat ulang tahunnya.

Yeonjun berdecak karena dirasa sangat lama. Oh ya Tuhan. Yeonjun ingin berduaan dengan Soobinnya sekarang.

"Ada apa ini?!" Secara tiba tiba, manajer mereka datang dengan tergesa gesa.

Behind The Scene ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora