neuf

1K 190 9
                                    

Seminggu berlalu dan perkembangan Wonpil menunjukkan sebuah peningkatan.

Hal tersebut tentu membuat Jaehyung sebagai perawatnya senang. Hal lain juga, kini Jaehyung juga mengakui perasaannya untuk Wonpil.

Ia menyukai pria bermarga Kim itu.

Namun dari yang sejauh ini informasi yang ia peroleh dari perilaku Wonpil, adalah pria ini tidak mengenal cinta.

Tidak mengenal apa itu rasanya bahagia, dan hal itu membuat Jaehyung harus lebih ekstra sabar dalam menyelami perasaannya ini.

Sebab, cinta adalah sebuah pisau bermata dua. Merupakan sebuah anugerah dan ancaman secara bersamaan.

Debaran jantung yang Jaehyung rasakan ketika melihat Wonpil tersenyum adalah sebuah keindahan.

Dan Jaehyung tidak ingin membunuh debaran yang ia rasakan untuk si pemuda Kim ini.

"Hei." Sebuah suara memecahkan lamunan Jaehyung. Ia menatap Wonpil kemudian tersenyum lucu.

"Rambutmu," ucap Jaehyung kemudian menyisir rambut Wonpil dengan jarinya.

Tanpa Jaehyung sadari, pipi Wonpil bersemu merah.

Tuan yang lebih pendek memegang dadanya dan menghela nafas, berusaha meredakan detak jantung yang berlebihan padanya.

"Kau baik?" tanya Jaehyung dan memperhatikan Wonpil.

Wonpil tersadar kemudian mengangguk kaku, "Baik. Ada apa?" tanya Wonpil.

"Ah, tadi aku mau mengajakmu pergi ke taman dan piknik. Mungkin?"

Wonpil tersenyum lucu melihat tuan di hadapannya kemudian mengangguk, "Boleh."

Jaehyung membelalak terkejut sebelum akhirnya mengubah raut wajahnya menjadi senyuman juga.

"Nice. Jam tiga sore ya," ujar Jaehyung kemudian menepuk-nepuk kepala Wonpil dengan pelan.

"I'm not a pet, Jae-hyung."

ㅤㅤ

•••

ㅤㅤ
Mereka berkendara dalam diam sampai dengan sebuah taman yang tampak ramai sore hari ini.

Jaehyung membawa sebuah keranjang dengan sebuah kain untuk piknik mereka.

Ia menebarkan kain untuk mereka duduk sebelum menata beberapa cemilan untuk mereka berdua.

"Mau?" tanya Jaehyung menawarkan sebuah roti isi stroberi.

Wonpil tertawa dan mengangguk, "Aku tidak menyangka dirimu akan menawarkan sebuah makanan manis."

"Karena setiap hari yang aku temukan kau selalu memakan hampir seluruh makanan berwarna hijau."

Jaehyung tertawa dan menggeleng, "Cheating day, I guess."

Mereka menikmati hari ini sampai malam tiba. Jaehyung memutuskan untuk merapikan keranjang piknik mereka.

Kemudian mengajak Wonpil ke sebuah bukit kecil di taman tersebut.

Jaehyung menggandeng tangan Wonpil setiba mereka di atas bukit.

Wonpil menatap tautan tangan mereka sebelum menatap Jaehyung.

"Aku suka kamu." Jaehyung berucap seraya menatap langit yang berhias bintang.

Wonpil bersyukur di sana hanya diterangi oleh sang rembulan, sehingga pipi merahnya tersamarkan oleh kegelapan.

Wonpil membuka mulutnya, tetapi Jaehyung memotong.

"Perasaan ini tidak harus dijawab, biarkan ia hidup. Itu saja cukup." Jaehyung tersenyum seraya menyelam ke dalam kedua manik legam milik Wonpil.

Jaehyung tersenyum, tetapi hatinya menampikkan senyuman miris untuk si tuan bermarga Park ini.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

TO BE CONTINUE

croyez ( JAEPIL ) Where stories live. Discover now