dix-huit

845 156 18
                                    

Jemarinya bergerak lalu disusul dengan matanya yang mengerjap menyesuaikan cahaya yang menyapa indra penglihatannya.

Wonpil terbangun dari mimpi buruknya.

Matanya melirik Jaehyung yang tertidur dengan posisi duduk di sampingnya.

Wonpil memperhatikan mata Jaehyung yang terpejam dan ranum merahnya yang sesekali bergumam pelan.

Jaehyung tampak sempurna untuk ia yang bercela ini.

Ia telah menyadari perasaannya. Wonpil telah jatuh hati pada tuan yang membantunya menjadi seorang pribadi yang baru.

Kepalanya berdenyut sakit ketika ia berusaha mengingat kenapa ia bisa berada di rumah sakit.

Yang ia ingat hanyalah sebuah bayangan hitam yang menyiksanya tanpa ampun.

Tubuhnya bergetar ketika bayangan itu tampak pada benaknya.

Jaehyung sepertinya menyadari hal itu dan terbangun. Ia langsung mendekap tubuh ringkih Wonpil sembari membisikkan kata-kata untuk menenangkan tuan ini.

Wonpil merasakan kehangatan dari tubuh Jaehyung dan dengan perlahan melirik mata Jaehyung.

Rasanya ia kembali teringat bagaimana ia bertemu dengan tuan ini.

Di tengah ketakutan dengan sebuah rengkuhan hangat.

Wonpil menangis tersedu merasakan betapa hinanya ia.

Jaehyung kembali membisikkan berbagai kalimat untuk menenangkan Wonpil.

Tuan bermarga Kim itu menggenggam pakaian Jaehyung, "Aku sayang padamu."

Jaehyung mendengar Wonpil seperti mengatakan sesuatu, "Kau bilang apa?" Ia menatap Wonpil lekat.

Wonpil merasakan wajahnya memerah dan menggelengkan kepalanya, lalu ia meneggelamkan wajahnya ke dalam dekapan Jaehyung.

Kedua tuan itu terdiam dan saling merasakan degupan jantung yang berpacu cepat.

Suasana tersebut rusak dengan Younghyun dan Dowoon yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar inap Wonpil.

Jaehyung menatap tajam kedua orang itu lalu melepaskan rengkuhan itu.

Wonpil diam-diam merasa sedih ketika rengkuhan itu harus terlepas, dan ia memilih untuk menundukkan kepalanya.

"Bagaimana kabarmu, Wonpil?" tanya Younghyun sementara Dowoon meletakkan sebuah keranjang buah di meja yang berada dekat ranjang Wonpil.

Wonpil melirik Younghyun kemudian melirik tangannya dan mengangguk.

"Dia mengalami amnesia traumatis, tetapi itu lebih baik ketimbang harus mengingat kejadian kemarin."

Dowoon yang tidak mengerti menatap Wonpil lalu tersenyum, "Besok-besok ke kafe minta temenin Jae kalau mau ke toilet."

Wajah Wonpil memanas kemudian ia mengalihkan pandangannya.

Jaehyung yang mendengar kalimat Dowoon melayangkan tangannya memukul kepala Dowoon.

"Aish, Jae Hyung." Dowoon mengeluh sedangkan Younghyun tertawa kemudian mengelus kepala Younghyun.

"Tidak ada bermesraan di rumah sakit, sana keluar." Jaehyung mendorong kedua orang itu ke luar dari kamar Wonpil.

Setelah mengusir kedua orang itu, Wonpil menjatuhkan dirinya pada dekapan Jaehyung.

Jantung Jaehyung berpacu cepat karena terkejut dengan apa yang Wonpil katakan saat ia memeluk Jaehyung.

"Aku sangat menyukaimu, Hyung."

TO BE CONTINUE

croyez ( JAEPIL ) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon