dix-sept

874 156 13
                                    

Seusai menjelaskan kesaksiannya, Jaehyung menghentikan sebuah taksi dan bergegas untuk pergi ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Jaehyung melihat kedua orang tuanya yang sedang berusaha menenangkan Nyonya Kim.

"Apakah sudah ada kabar dari dokter?" tanya Jaehyung kepada Nyonya Park.

Nyonya Kim menarik tangan Jaehyung, "Terima kasih telah menyelamatkan Wonpil, Jae."

Jaehyung tertegun mendengar kalimat itu dan menganggukkan kepalanya, "Ayo kita percaya, Wonpil itu orang yang sangat kuat."

Jaehyung berucap demikian walaupun sedikit banyak dalam hatinya ia sangat ingin menangis.

Melihat Wonpil yang bersibah darah bukannya keinginannya.

"Keluarga Kim Wonpil?"

Jaehyung berdiri dan menghampiri dokter tersebut, "Saya saudaranya."

"Mari ikut saya ke ruangan," ucap dokter tadi dan Jaehyung mengangguk.

Ketika tiba di dalam ruangan dokter tersebut, tangan Jaehyung berkeringat dingin menantikan kabar dari dokter tersebut.

"Walau kehilangan banyak darah, Tuan Wonpil baik-baik saja."

Jaehyung menghela nafas lega mendengar kalimat dokter itu.

"Tetapi ada sedikit kemungkinan ia mengalami amnesia traumatis," jelas dokter yang membuat Jaehyung menahan nafas.

"Untuk sementara ia harus dirawat inap," ucap dokter itu mutlak yang dibalas anggukan oleh Jaehyung.

"Terima kasih, dokter." Jaehyung berjalan menghampiri orang tuanya dan Nyonya Kim.

"Ia baik-baik saja, kalian pulang saja. Biar aku yang menjaga Wonpil malam ini." Jaehyung tersenyum berusaha menghilangkan kecemasan Nyonya Kim.

"Tapi-"

"Wonpil akan bersedih ketika melihat Ibunya sakit ketika ia bangun nanti," potong Jaehyung yang membuat Nyonya Kim mengangguk.

Nyonya Kim menatap Jaehyung kemudian mengangguk pasrah.

"Please take a good care of her, Mom." Jaehyung memeluk Nyonya Park sebelum ia berjalan menuju kamar inap Wonpil.

Ketika memasuki kamar inap Wonpil, ia tersenyum miris melihat kondisi Wonpil.

"Hai, Wonpil." Jaehyung menarik kursi mendekati ranjang tempat Wonpil tidur dan duduk di sana.

Tangannya menggenggam erat tangan Wonpil yang tidak terhubung dengan selang infus.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Jaehyung dengan sebuah senyuman kecil, "Semua orang menunggu kamu, Wonpil."

Jaehyung berbisik kecil, "Aku sangat mencintaimu, Nyonya Kim sangat mencintaimu."

Suasana hening membuat dada Jaehyung sesak dan membuat ia tidak mampu menahan tangisnya yang sudah ia bendung dari tadi.


TO BE CONTINUE

croyez ( JAEPIL ) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon