Sembilan

3.1K 449 34
                                    

Natya menatap berbagai bahan makanan yang kini ada di hadapannya. Entah mendapat panggilan dari mana, gadis itu tiba-tiba ingin sekali memasak. Dengan bantuan dari tutorial memasak yang ada di youtube, Natya mulai mengikuti satu persatu langkah yang ada di video tersebut.

Pertama, Natya menyalakan kompor terlebih dahulu. Natya merasa bangga, karena kini dirinya sudah bisa menjadi ahli dalam menyalakan kompor. Tidak seperti saat pertama kali datang ke sini. Dia harus memundurkan tubuhnya saat menyalakan kompor, dan kemudian berlari. Saat di rasa baik-baik saja, Natya baru kembali. Sangat berbeda dengan sekarang.

Zayn yang melihat Natya memasak merasa tidak yakin. Apalagi dilihat dari kepribadian Natya yang tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini. Tapi apa boleh buat, gadis itu merengek memimta untuk memasak. Hal itu juga membuat Zayn, harus membeli bahan-bahan makanan di minimarket.

"Kamu beneran ga mau order go food aja. Dari pada ribet sendiri kayak gitu?"

"Gak usah, Kak. Ini juga hampir selesai kok masakannya."

Zayn mengangguk. Berulang kali dirinya sudah membujuk Natya untuk memesan makanan, tapi gadis itu terus menolak.

Setelah beberapa saat, Natya telah selesai dengan memasaknya. Natya menghidangkan masakannya di piring dan membawanya ke meja makan.

Kalau dari tampilannya sih oke, tapi kalau rasanya sepertinya tidak meyakinkan.

"Cobain dulu, Kak."

Zayn memasukan satu sendok soup ke mulutnya. Raut wajahnya berubah, tepat seperti dugaannya. Rasanya tidak terlalu enak.

"Biasa aja dong Kak nyobainnya, udah kayak juri masterchef aja."

Natya mengomentari gaya Zayn yang terkesan lebay saat mencicipi makanan buatan Natya.

"Ini tuh namanya menghayati."

Zayn mencobanya kembali, ternyata rasanya tidak berubah. Tetap saja tidak enak.

"Gimana, enak gak?"

Zayn menggeleng.

Bukannya marah, Natya malah menyengir tanpa dosa. Sebenarnya Natya sadar jika kemampuannya memasak memang buruk. Hanya saja dirinya memang ingin memasak hari ini.

Natya ikut mencoba masakannya sendiri. Dan benar, ternyata tidak enak. Perasaan tadi di dapur enak, kok disini jadi tidak enak.

"Eh iya, gak enak. Hehe."

Kini keduanya saling tertawa. Namanya juga orang baru belajar memasak, tidak mungkin langsung menghasilkan yang sempurna.

Zayn mengacak rambut Natya dengan jemarinya. Semakin hari, gadis itu semakin menggemaskan. Sikap polos Natya membuatnya berbeda dengan gadis-gadis lainnya.

"Gapapa, kan bisa belajar lagi."

"Jadi ini gimana, Kak. Mau order makanan aja?"

"Gausah, makan ini aja yang ada. Lagian kamu udah susah-susah masak."

Lagian masakan Natya tidak seberapa buruk. Kalau di bandingkan dengan masakan Tantenya yang ga karuan itu, masakan Natya ini adalah satu tingkat diatasnya.

Dan lagi, Zayn sudah terbiasa menjadi kelinci percobaan untuk menyicipi masakan seperti ini.

Natya menyeritkan dahinya, tumben baik.

"Kak Zayn kemasukan setan apa sih? Tumben ngomongnya bener gitu."

Zayn meletakan sendoknya, kemudian menatap Natya intens.

"Natya, kamu mau diusir dari sini gak?"

Natya menggeleng cepat. Kemudian dia kembali beralih menyantap makanannya. Baru aja di puji-puji, udah kumat lagi.

Trapped in youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang