Extra Part

3.6K 412 87
                                    

Yuk vote dulu sebelum membaca ❤

Jangan lupa baca author note.

***

Satu tahun kemudian

Kehilangan Natya, ternyata mampu mengubah sosok Zayn. Laki-laki itu bukan lagi sosok gila yang orang-orang jumpai satu tahun yang lalu. Zayn telah berubah. Tidak ada lagi tawa yang menghiasa bibir laki-laki itu. Jangankan tertawa, senyumpun tidak. Zayn yang biasanya mengoceh dengan banyak kalimat, kini hanya mengatakan dua kata. Ya dan tidak.

Yang di lakukan Zayn selama satu tahun ini hanyalah. Bekerja, mengunjungi makam Natya, makan, minum, dan tidur. Setiap pulang dari kantor, Zayn akan kembali mengurung dirinya di kamar. Kantor rasanya terasa sepi, boss mereka seperti hidup namun kehilangan nyawanya.

Kini Zayn tinggal bersama orang tuanya. Karena membiarkan Zayn tinggal sendirian bukanlah keputusan yang baik. Mereka takut, jika Zayn akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Mungkin, ini definisi gila yang sesungguhnya.

Sama seperti hari-hari sebelumnya. Setiap pagi, sebelum berangkat ke kantor--Zayn menyempatkan waktunya untuk mengunjungi makam Natya. Sambil, membawa bunga lili kesuakan gadis itu.

"Sampai kapan kamu akan menangis di makam adik saya?"

Zayn menoleh, dilihatnya wanita yang satu tahun lalu pernah menjadi penghalang hubungannya dengan Natya. Dia Naina, ya--Naina dan Dirga sudah keluar dari penjara. Tentu saja itu atas permintaan Natya. Naina dan Dirga sudah banyak berubah. Mereka mengakui kesalahan dan mau memperbaiki diri. Itu juga yang membuat mereka diterima kembali oleh keluarganya.

"Mungkin sampai saya meninggal."

Naina ikut berjongkok di sebelah Zayn. Naina menghembuskan nafasnya kasar. Mereka merepotkan, suka sekali menyatiki diri sendiri.

Bagi Naina, Zayn seperti menepati ucapannya. Laki-laki itu mungkin tidak akan menikahi gadis lain selain adiknya.

"Kalian sangat merepotkan. Dan gadis nakal itu, suka sekali menyakiti dirinya sendiri."

Zayn menoleh, menatap Naina dengan penuh tanya.

"Apa maksud kamu?"

Kebenaran harus segera di ungkap. Entah Naina akan mendapat amukan dari sang pembuat rahasia, Naina tak peduli. Naina hanya tak ingin melihat mereka terpuruk bagai orang yang tak bernyawa.

"Ada hal yang harus kamu tau. Natya, dia masih hidup."

Zayn membelakan matanya. Dari wajah Naina sama sekali tidak menampakan raut bercanda. Dia serius. Tapi, itu adalah hal gila yang tidak mungkin terjadi.

"Jangan main-main, Naina. Saya sama sekali tidak mau bercanda."

"Saya ga bercanda. Natya memang masih hidup. Saya harus mengatakan ini, saya tidak mau melihat adik saya tersiksa karena terus memikirkan kamu."

Naina sudah tidak bisa lagi menyimpan semuanya. Naina tidak kuat terus melihat Natya menangis sambil melihat foto Zayn. Hal itu hanya akan membunuh jiwa Natya, dan Naina tidak mau hal itu terjadi.

Otak Zayn rasanya tidak bisa di ajak berfikir. Bahkan sampai saat ini Zayn masih belum bisa mempercayai ucapan Naina.

"Om Eza sendiri yang bilang kalau Natya meninggal. Tidak mungkin kan beliau membohongi saya?"

"Kamu sudah di tipu. Keluarga kamu juga tau tentang ini. Kecuali Zyan, karena kembaran kamu itu tidak bisa berbohong dengan kamu."

Kaki Zayn rasanya lemas. Selama satu tahun, dan dia telah di tipu. Membuat dia seperti manusia tidak bernyawa. Sebenarnya apa yang telah mereka rencanakan.

Trapped in youWhere stories live. Discover now