Duapuluh satu

2.3K 466 163
                                    

Part 21 ada di bawah author note yang aku tulis

Kalian pernah ga sih ngerasain cinta sepihak?

Jadi gini guys, aku pengen banget bahas dan sharing soal itu dalam bentuk real life. Mau cerita satu kisah kalau, cinta sepihak itu ga selalu menyakitkan, tapi juga bisa bikin berkah. Tapi gatau mau bahas dimana hehe.

Enaknya aku bikin book baru atau aku bahas di book ku yang oneshoot aja ya?

Kalau bikin book baru, bisa aja sekalian aku bahas cerita-cerita lain. Dari kalian juga boleh cerita apapun, kalau kalian berkenan aku bahas ya kita bahas di book itu. Intinya saling sharing aja.

Kalian tenang aja, itu ga akan ngeganggu update cerita lainnya. Karena emang aku bikin itu real sekedar buat sharing aja.

***
Hari ini, tepat satu minggu dimana Natya menyandang status sebagai kekasih Zayn. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok dari sikap keduanya. Hanya saja, Zayn lebih tidak mau berpisab dengan Natya. Tapi itu tidak masalah, toh Natya juga suka-suka aja kalo ditempelin sama Zayn.

Kini, bukan hanya di kantor saja. Zayn selalu mengajak Natya kemana kakinya melangkah. Kecuali ke kamar mandi dan kamar tidur. Natya juga selalu ikut jika Zayn mengadakan rapat bersama karyawan ataupun client-clientnya. Ketika bersama dengan clientnya, Zayn meminta Natya agar memakai masker untuk menutupi identitasnya. Selama itu, Natya bisa menangkap satu hal. Dibalik sikap gila yang kerap laki-laki itu tampilnya, ternyata Zayn tak pernah main-main jika berurusan dengan pekerjaan. Natya juga tidak menangkap sikap slengan jika Zayn berhadapan dengan client-client besar. Kecuali dengan client yang memang telah mengenal Zayn sejak lama.

Tiada hari tanpa tawa. Ini lah yang Natya rasakan tujuh hari belakangan ini. Kebahagiaan Natya bisa bertambah dua kali lipat saat mengetahui Zayn memiliki perasaan kepadanya. Laki-laki itu memperlakukan dirinya dengan sangat baik.

Tiba-tiba Natya teringat pada pesan Bundanya. Dirinya tidak boleh terlalu bahagia, karena bisa saja hal menyakitkan akan tiba-tiba datang.

Saat Natya berkutik pada pikirannya, Natya mendengar suara langkah kaki di depan kamarnya. Tapi, Natya merasa bukan hanya satu orang. Menebus rasa penasarannya, Natya keluar dari kamarnya untuk memeriksa. Bisa saja kan ada maling atau apa.

Saat Natya keluar dari kamarnya, ternyata benar. Ada seorang perempuan dan dua orang laki-laki ada disana.

"Kenapa kamu selarut ini masih di unit anak saya? Dan, kenapa kamu keluar dari kamar anak saya?"

Natya terpaku, nada tidak suka keluar dari mulut wanita itu.

Ya, kedua orang tua Zayn dan Zyan, kini ada dihadapannya. Natya yakin jika itu Zyan, karena laki-laki itu hanya diam saja. Dan Zayn tidak akan diam saja saat dirinya terpojok seperti ini.

"Saya--Itu--"

"Jawab yang benar!"

Natya terperanjat. Tidak ada yang tau jika mereka tinggal satu atap kecuali Zyan dan Fabian. Zayn selalu berpesan kepadanya agar hal ini tidak menyebar. Karena orang tuanya akan marah besar jika tau Zayn tinggal bersama seorang wanita tanpa adanya hubungan yang sah.

Natya hanya bisa bungkam. Dirinya takut salah menjawab. Natya hanya bisa bersyukur hanya satu orang yang menanyainya.

"Kalau kamu ga mau jawab. Biar saya sendiri yang memastikan."

Qira masuk begitu saja ke kamar Natya, jelas Natya tak bisa menghalanginya. Langkah wanita itu diikuti oleh oleh suaminya. Sedangkan Zyan, dia berjalan kearah yang berbeda. Mungkin laki-laki itu akan memanggil kembarannya.

Trapped in youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang