5. SOUL (REVISI)

3.2K 127 1
                                    

Happy Reading Edgardo Squad

Maaf banget Kayy ngilang mulu, soalnya Kayy jadwal lagi padet banget dan mau Ujian Akhir Semester, jadi tolong dimaklumi ya

Salam sayang, Kayy

Playlist : Rainbow - NCT Dream

💸💸💸

Chicago, USA. 01.00 PM.

Satu minggu kemudian...

"hosh...hosh...hosh...." Nafas gadis itu terengah-engah. Ini keadaan darurat, dia tengah dikejar oleh tiga orang pembunuh bayaran. Bukan... bukan dia tidak bisa membayar pembunuh itu, tapi disini dialah yang menjadi terget mereka.

Padahal dia juga tidak mengerti kenapa banyak sekali orang yang ingin membunuhnya, ia merasa ia tidak memiliki musuh sama sekali. Oh God, dia hanya seorang gadis miskin, dia tidak mempunyai apapun. Lalu kenapa dia setiap harinya hampir dibunuh oleh mereka ? "Oh my God, what's wrong with their ?"

Gadis itu bernama Arleana Latesha Whitley, panggil saja Lea. Berusia 23 tahun dan hanya seorang gadis biasa. Dia tinggal di sebuah rumah kecil di kota Chicago. Ini adalah tahun ke-tiganya ia tinggal di sana. Lea bekerja di sebuah toserba yang dekat dengan rumahnya. Gajinya memang tidak seberapa tapi tak apa, setidaknya Lea memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Memangnya pekerjaan apa yang bisa dia harapkannya saat dia hanya lulusan Senior High School. Jadi Lea hanya bisa mensyukurinya.

Sebelum Lea tinggal sendiri, dia tinggal dengan dokter yang dulu merawatnya, Dr. Ives Whitley. Beliau sudah menganggap Lea seperti keluarganya sendiri, dikarenakan orang tua Lea sudah meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun silam dan Lea yang mengalami amnesia. Membuat Dr. Ives iba dan memutuskan untuk merawat Lea. Bahkan setelah 6 tahun berlalu, Lea tetap saja tidak bisa mengingat masa lalunya sama sekali. Lea tidak ambil pusing, biarlah itu muncul dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Lea bersembunyi di belakang tumpukan kardus-kardus bekas masih dengan napas yang tidak beraturan, "Semoga mereka nggak lihat, semoga..." Lea berdoa dalam hatinya.

Derap langkah beberapa orang mulai mendekat, Lea semakin memejamkan matanya dan menahan nafasnya. Sampai suara itu mulai menjauh, barulah Lea bisa bernafas dengan tenang. Lea keluar dari tempat persembunyiannya, dia melirik ke kanan dan ke kiri. Menghembuskan napasnya lega, akhirnya mereka tidak mengejarnya lagi.

Lea berjalan santai ke luar gang, tubuhnya lemas, semua tenaganya sudah habis terkuras. Namun dewi keberuntungan sedang tidak memihaknya saat ini, di depannya sudah berdiri dua orang pembunuh bayaran yang tadi mengejarnya.

Lea berlari kembali ke dalam gang namun naas, di sana juga sudah ada satu pembunuh bayaran lagi yang sedang menunggunya. Lalu bagaimana Lea bisa melarikan diri kalau tidak ada jalan lain lagi. Sial.

Mereka menampilkan senyum meremehkan, terlihat sekali mereka sangat senang bisa mendapatkan mangsanya. Tubuh Lea gemetar, ia sudah tidak bisa melakukan apapun. Setelah 2 tahun ia bisa lolos dari kejaran mereka, mungkin saat ini sudah waktunya dia kehilangan nyawanya.

Lea masih terus saja mencoba untuk melawan, tapi apa daya tenaganya tidak sepadan dengan mereka. Dalam hati dia terus saja berdoa, siapapun tolong Lea. Dia masih ingin hidup, "Ku mohon Tuhan.... Selamatkanlah diriku..."

Sampai semuanya gelap saat sebuah sapu tangan dengan obat bius itu membekap mulutnya. Lea kehilangan kesadarannya. Kemudian mereka bergegas menggotong tubuh Lea dan memasukkannya ke dalam mobil.

PRINCE DEAN [EKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang