23. EXPLOSION

2K 91 15
                                    

Jam berapa kalian baca chapter ini?

Jangan lupa vote sama komennya ya

Happy reading (✿^‿^)

💸💸💸

Roma, Italia 01.30 PM

Setelah 11 jam mengudara, akhirnya helikopter dengan logo E itu tiba di Roma, Ibu kota Italia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah 11 jam mengudara, akhirnya helikopter dengan logo E itu tiba di Roma, Ibu kota Italia. Helikopter itu mendarat dengan mulus di atas helipad sebuah mansion dengan nuansa romawi kuno namun tetap terlihat mewah dan elegan. Dengan cahaya matahari yang sangat terik menyinarinya, mansion di tengah hutan itu semakin terlihat bercahaya bak istana megah yang ada di nirwana.

Setelah dirasa benar-benar sudah mendarat, Dean segera turun dari helikopternya diikuti oleh para bodyguardnya. Mereka sebenarnya sedang berpikir keras, memangnya untuk apa mereka ada di italia, di mansion indah ini. Lalu mengapa mansion indah ini juga terletak di tengah hutan belantara. Semua pertanyaan itu mengambang di pikiran mereka.

Tuannya sama sekali tidak mengatakan apapun mengenai tujuan mereka datang ke Italia, dan mereka juga tidak mempunyai nyali untuk bertanya pada tuannya. Karena semenjak helikopter ini mengudara wajah tuannya terlihat mengeras dengan tatapan nyalang. Mereka masih sayang dengan nyawa mereka, mereka masih ingin hidup, jadi lebih baik menunggu tuannya mengatakan sendiri kepada mereka.

Baru saja kaki mereka menapaki mansion itu, puluhan pria berpakaian hitam sudah berdiri tegap di sepanjang lorong untuk menyambut kedatangan tuan mereka. Namun dua orang laki-laki yang terlihat lebih menonjol dari semua orang berpakaian hitam itu tengah berjalan menghampiri mereka. Aura hitam mencekam kedua laki-laki itu terlihat jelas melingkupi tubuhnya, bahkan para bodyguard Dean pun menyadarinya dengan teramat jelas.

Saat sudah berada di depan Dean, mereka menunduk hormat. "Benvenuto, Lord. (selamat datang, Lord)" ucap mereka yang dibalas anggukan Dean. "Vuoi riposarti prima ? (apa anda ingin beristirahat terlebih dahulu ?)" tanya salah satu diantara mereka. Dean menggeleng, "no, ne discutiamo adesso nel mio ufficio Andres. (tidak, kita bahas sekarang di ruang kerjaku Andres)." Ujar Dean pada laki-laki yang bertanya padanya tadi.

Kedua laki-laki itu menyingkir, memberikan Dean jalan agar berjalan terlebih dahulu. Namun baru selangkah berjalan, Dean kembali mengurungkan niatnya. Dia hampir lupa dengan para bodyguard pribadinya. Dean membalikkan tubuhnya menghadap semua para bodyguardnya. "Perkenalkan mereka tangan kananku disini, ini Andres" kata Dean dengan menunjuk laki-laki yang bertanya padanya tadi. "Dan yang ini Christian" tunjuk Dean pada laki-laki disebelah Andres. Keduanya mengangguk tanda melakukan perkenalan. Kemudian Dean kembali melanjutkan niatnya untuk pergi ke ruang kerjanya, diikuti dibelakangnya Andres, Christian, dan kelima bodyguard pribadinya yang tengah saling berkenalan satu sama lain.

Saat sudah memasuki ruang kerja Dean dan melihat pigura foto tuannya yang sangat besar terpampang di sana, kelima bodyguard Dean menatap ngeri tuannya. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau akan seperti ini, bahkan wajah mereka sampai pucat pasi melihat semua kebenaran yang terpampang nyata di depan mereka. Buru-buru mereka duduk di kursi di samping tuannya, ya memang di ruang kerja Dean ada satu meja besar untuk melakukan meeting, kira-kira ada 10 buah kursi di sana.

PRINCE DEAN [EKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang