9. MY QUEEN (REVISI)

3K 142 0
                                    

Semoga kalian suka revisinya,

happy reading ya ˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙

Jangan lupa vote sama komennya

Love you, kayy

Playlist :
Fallin All In You - Shawn Mendes

💸💸💸

Dean sudah sampai di penthouse miliknya. Jas yang tadi masih dikenakannya kini sudah terlepas dan ditenteng di tangannya. Sementara darah akibat luka yang diterimanya tadi terlihat melumuri kaos turtle neck putih gading miliknya. Dean menghembuskan napasnya kasar, sangat berat jika memikirkan apa yang dilaluinya hari ini. Ditambah lagi keberadaan Lea yang sudah diketahui oleh musuhnya, membuat secercah kekhawatiran itu muncul dibenaknya.

Baru saja dia melangkah masuk ke dalam penthousenya, tiba-tiba ada tubuh mungil yang langsung memeluknya erat. Dean sedikit tersentak dengan apa yang dilakukan gadis kecil ini, karena tidak biasanya dia mendapat perlakuan seperti ini. Atau bisa dibilang hanya mommy dan adik kecilnya saja yang pernah memeluknya se-erat ini.

“Kenapa kau pulang sangat larut, aku sampai mati bosan berada di sini.” keluh Lea dengan raut muka cemberut. Dean terkekeh geli, dia membalas pelukan Lea kemudian mengelus puncak kepala Lea dengan sayang, “Kau ini lucu sekali, tapi sekarang aku sudah pulang kan.” ujarnya santai dengan senyum tipis tersungging di bibirnya.

Masih dengan ekspresi cemberut, Lea melepaskan pelukannya dari tubuh Dean. Dia masih kesal karena Dean meninggalkannya di penthouse besar ini sendirian, tapi matanya tak sengaja melihat noda darah yang cukup banyak di lengan kanan kaos Dean.

Langsung saja Lea memegang lengan Dean, “Ini kenapa bisa seperti ini?!” tanya Lea dengan panik. Ekspresi Lea yang awalnya cemberut kini berubah menjadi khawatir, bahkan matanya berkaca-kaca melihat luka Dean yang cukup panjang. “Hanya luka kecil, tadi aku tidak sengaja terkena pecahan kaca di ruangan ku” bohong Dean.

“Benarkah? Lalu bagaimana lukanya bisa sebesar ini? dan bagaimana darahnya bisa sebanyak ini? Atau sebenarnya kau habis diserang tuan Dean Edgardo.” ujar Lea dingin. Ekspresi khawatirnya hilang entah kemana. Saat ini dia sangat marah, bisa-bisanya laki-laki di depannya ini berkata “ini hanya luka kecil” sementara luka itu panjangnya kira-kira 15 centimeter.

Dean sedikit terkejut, karena Lea mengetahui nama belakangnya. “Bagaimana kau bisa tahu namaku Ana? Setahuku aku hanya memberi tahumu kalau namaku Dean.” Lea menghembuskan napasnya, lalu mulai menceritakan apa yang diketahuinya hari ini.

Flashback

Jam masih menunjukkan pukul 2 siang, tapi Lea sudah tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Jadi dia memutuskan untuk menonton televisi saja dengan membawa semangkuk popcorn di pangkuannya. Lea menyamankan dirinya, tubuhnya disandarkan dengan leluasa di sandaran sofa. Sementara tangannya memegang remote untuk mengganti chanel yang ditayangkan.

Sampai pada akhirnya, ada sebuah berita yang menayangkan laki-laki yang sangat dikenalnya. Ya itu Dean, tapi apa yang dilakukannya di sana? Dan yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah nama belakang Dean, yaitu Edgardo.

Hell… siapa yang tidak tahu perusahaan itu. Jadi selama ini dia tinggal bersama  putra sulung keluarga Edgardo atau bisa disebut pewaris kerajaan Edgardo?! Tolong katakan ini tidak benar. Huaaaa…. Rasanya Lea ingin mencelupkan kepalanya ke dalam bak mandi. Bisa-bisanya dia tidak mengenal laki-laki yang menolongnya.

PRINCE DEAN [EKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang