21. JEALOUS

1.9K 93 4
                                    

Jangan Lupa Vote sama Komennya

Happy Reading❤

💸💸💸

"Sweetheart, bangun sayang" ucap Dean dengan mengusap lembut kepala Lea yang tengah terlelap di sofa kantornya. Eughhhh... Lea melenguh, matanya mulai mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang baru masuk ke netranya.

Dean masih setia mengelus kepala gadisnya yang masih mengumpulkan nyawanya yang belum lengkap. "Sudah selesai ?" tanya Lea dengan mendudukkan dirinya sembari mengucek matanya. Dean tersenyum lembut "Sudah sayang, ayo kita pergi sekarang."

"Tunggu sebentar aku mau ke kamar mandi dulu" ujar Lea dengan berjalan gontai ke kamar pribadi Dean. Bahkan jalannya saja masih sempoyongan, tadi saja Lea hampir jatuh karena terjegal kakinya sendiri, Dean juga sudah berancang-ancang untuk menangkapnya kalau semisal kekasihnya itu terjatuh. Untunglah itu semua tidak terjadi, Dean hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat semua itu.

Sekitar 5 menit menunggu, akhirnya Lea keluar dengan penampilan yang lebih rapi dan wajah yang lebih segar. "Sudah ?" tanya Dean memastikan yang dibalas anggukan oleh Lea. Keduanya keluar dari ruangan Dean yang langsung disambut ramah Darla, "Pulang lebih awal Sir ?" Dean mengangguk "Sudah tidak ada jadwal yang harus ku lakukan kan ?" "Tidak ada Sir, jadwal meeting anda hari ini kosong."

"Baiklah, terimakasih Darla. Aku pulang dulu." Ucap Dean, "Sampai ketemu lagi Darla" pamit Lea juga. "Ah Iya Nona, sampai ketemu lagi. Hati-hati Tuan, Nona" Keduanya mengangguk menjawab ucapan Darla.

Dean berjalan dengan merangkul pinggang Lea posesif, kenapa ? karena sejak mereka tiba di lobi Ana-nya langsung menjadi pusat perhatian semua orang. Apalagi karyawan Laki-laki yang menatap Ana-nya dengan tatapan memuja, sungguh Dean ingin mencongkel mata mereka satu persatu tapi itu tidak akan mungkin, karena Dean sedang malas untuk melakukannya, lagi pula Ana-nya tidak akan memperbolehkan dirinya untuk melakukannya.

Dengan langkah lebih cepat Dean segera membawa Ana-nya untuk segera masuk ke dalam mobilnya yang sudah terparkir rapi di luar perusahaannya. Sungguh kalau tahu begini Dean tidak perlu repot-repot menyuruh Louis untuk memarkirkan mobilnya di pintu utama perusahaannya, lebih baik Dean langsung saja membawa Lea turun ke basement tempat mobilnya terparkir untuk menghindari semua tatapan menjengkelkan itu. Sungguh lain kali Dean tidak akan mengambil keputusan seperti ini lagi, cukup sekali saja.

Gio membukakan pintu mobil untuk Tuan dan Nonanya, setelahnya ia dengan segera masuk dan duduk di kursi kemudi. "Kita ke Mansion Edgardo Gio" perintah Dean, "Yes Sir" dengan patuh Gio mulai menjalankan mobil Tuannya sesuai dengan perintah yang didapatnya.

Sejak memasuki mobil wajah Dean masih saja terlihat kesal, hal itu pun tak luput dari pengamatan Lea. "Kamu kenapa Dean, hmm ?" tanya Lea dengan menatap lembut Dean, Dean langsung menyandarkan kepalanya di bahu gadisnya. "Aku kesal, semua karyawan ku memandang mu memuja, apalagi yang laki-laki" ujar Dean lirih.

Lea yang mendengarnya langsung tertawa renyah, apakah Deannya ini tengah cemburu. Ah manis sekali kekasihnya ini, "Jadi kamu cemburu dengan semua karyawan mu ?" tanya Lea dengan kekehan yang masih belum bisa berhenti.

Dean yang mendengarnya malah semakin bertambah kesal, dengan cepat Dean menjauhkan kepalanya dari bahu Lea. Menggeser duduknya untuk memberikan jarak dengan Lea, matanya dia alihkan menatap jendela, dia kesal sangat sangat kesal. Lea yang melihatnya hanya bisa tersenyum lebar, Dean-nya ternyata bisa jadi semanis ini hanya karena cemburu buta.

Cup

Dengan cepat Lea mengecup pipi Dean, Dean yang tidak memperkirakan hal itu terjadi tubuhnya langsung mematung. Perlahan semburat merah itu muncul di wajah Dean, bahkan telinganya pun ikut memerah.

PRINCE DEAN [EKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang