3. Rapat Organisasi

27 6 1
                                    

Tiga bulan telah berlalu, sekolahnya berjalan dengan lancar begitu juga dengan kegiatan ekstrakulikulernya. Sekarang ia sudah resmi menjadi anggota sekaligus bagian dari pengurus. Keadaan kelas 10 Mipa 4 sangat tenang karena semua manusia yang  ada didalamnya menyimak dengan baik mata pelajaran Biologi.

Tapi berbeda dengan Aurora, walaupun tetap tenang tapi terlihat sangat tidak bersemangat untuk meyimak materi mengenai inti sel yang ada pada makhluk hidup tersebut. Penyebabnya adalah pagi tadi ibunya menelfonya memberi tahu bahwa bulan ini ia tak bisa pulang. Hal itu membuat moodnya menjadi rusak. Kertas kosong yang berukuran f4 tersebut sudah dari tadi menjadi korban pelampiasan atas tangan nakalnya yang terus mencoret-coret tak jelas sambil menumpukan dagunya pada tangan kirinya. Sedangkan disampingnya ada Aldara  yang sesekali menengok kearah Aurora.

Hingga bunyi bel pertanda istiraht berbunyi menandakan bahwa pelajaran Biologi tekah berakhir. Sebelum keluar sang guru lebih dulu memberikan tugas rumah yang harus dikumpul minggu depan.

“istirahat yuk”ajak Aldara  disaat beberapa temannya telah meninggalkan kelas.

“nggak ah” balas Aurora yang sedang bad mood.

Sejak tiga bulan mengenal Aurora , Aldara  jadi tahu kalau temannya yang satu ini akan menjadi lebih baik jika sedang bad mood saat makan coklat. Aurora sangat suka dengan semua makan ataupun minuman yang rasa coklat. Lebih suka lagi dengan coklat batangan asli.

Kebetulan saat menuju sekolah tadi ia sempat singgah di supermarket terdekat untuk membeli minuman lalu ia terpikir pada Aurora saat melihat coklat. Coklat tersebut pun diberikan kepada Aurora diwaktu yang tepat. “nih cokelat khusus buat lo” Aldara  dengan senang hati menyerahkan coklat tersebut. Aurora hanya menatapnya sebentar lalu dengan cepat menarik cokelat tersebut dengan wajahnya yang tak bersahabat di tangan Aldara  tanpa mengucapkan terima kasih.

“bilang makasih kek”

“Terima kasih Aldara.” Ujarnya lalu tersenyum.

Sepertinya Aldara  berhasil mengembalikan senyum Aurora   yang sempat hilang. Dilihat dari senyumnya yang mulai tercipta dari wajah cantiknya walau hanya setipis kertas umpamanya.

“lo udah gue sogok. Ayo kekantin. Gue lapar” tanpa menunggu balasan Aldara  kemudian menarik tangan Aurora untuk ikut bersama temannya yang lain menuju kantin.

Koridor menuju kantin Aurora teringat kalau kini Aldara  juga sudah resmi menjadi anggota osis. “eh btw lo gimana jadi anak osis ?’ tanya Aurora setelah mengigit untuk kedua kalinya sepotong coklat yang ada di tangan kanannya.

“iya gak gimana-gimana biasa aja” jawabnya. Aldara  akhirnya memutuskan untuk bergabung di osis semenjak tiga bulan lalu.

♡♡♡

Suasana kantin cukup ramai , karena sebagian siswa-siswi menghabiskan waktu istirahat kedua disini. Begitu pula dengan tiga sekawan ini, Delvan , Liam dan Ansen. Disini hanya Delvan yang merupakan anak 12 MIPA 1 sedangkan Liam dan Ansen adalah anak 12 IPS 5 . Mereka bersahabat sejak bertemu di organisasi Pik-Remaja.  Dengan sangat hikmat mereka menikmati santapan bakso berkuah di temani dengan segelas es teh.

“eh Li gue baru dapat  kabar nih dari pak Iqbal , kalau kita wajib mengadakan bakti sosial” jelas Delvan membuka topik pembicaraan.

“yah langsung adakan saja.” Timpal Ansen.

“ kita langsung arahkan anggota” saran Liam yang langsung di angguki setuju oleh keduanya.

“anggota baru ikut gak ?” tanya Ansen pada Delvan.

“ikut saja . Sekalian belajar juga bagaimana cara ikut dalam kepanitian kegiatan.” Jawabnya.

Tak ada salahnya mengajak anggota baru untuk bergabung dalam kegiatan sosial ini toh juga dalam kegiatan seperti ini biasanya menggunakan tenaga yang banyak.

DELVANORAWhere stories live. Discover now