6. Rian dan Kak Batara

17 2 0
                                    

Bus besar tersebut terparkir di area parkir SMA Garuda Bangsa. Bus tersebut akan mengantar seluruh anggota Pik-Remaja menuju desa yang akan mereka tempati untuk melaksanakan Bakti sosial. Semua anggota kini sedang sibuk mengurus semua barang bawaan mereka. Sedangkan semua sumbangan sudah di masukkan kedalam bus. Masing-masing anggota hanya boleh membawa satu tas kerir.

Bersama dengan pimbinanya Pak Iqbal  mereka semua berangkat tepat pukul 08.00 pagi. Mobil besar tersebut menjelajah jalanan kota menyusuri menuju desa yang akan mereka tuju. Semua anggota baik perempuan  maupun laki-laki di gabung dalam satu bus kecuali tiga sekawan itu. Delvan membawa mobil pribadi jadi ketiganya berada di mobil yang sama milik Delvan.

Suasana di bus sangat sunyi hampir semua anggota terlelap tidur , berbeda dengan Aurora yang masih sibuk dengan novel mariposa di tanganya. Novel yang kemarin ia dapatkan berkat bantuan dari Delvan. Ditemani headset di telinganya yang memutar playlist lagu galau andalannya ia sangat serius menikmati alur cerita. Bangku di sebelahnya yang semula kosong kini tiba-tiba saja diisi oleh Rian.


“cie yang udah bisa beli novelnya” canda Rian yang berhasil memecah keheningan diantara keduanya.
Aurora yang masih di selimuti rasa benci hanya menoleh sementara lalu kembali fokus pada buku yang ia baca. Rian yang sangat peka kini berusaha lagi mencari topik lain agar Aurora bisa di ajak bicara karena ia ingin meminta maaf.

“Aurora gue minta maaf yah” ucapnya yang terdengar sangat pelan.

Aurora pun menoleh kearah Rian lalu menatap laki-laki di sampingnya dengan perasaan keget. Dari sekian lama ia menunggu kata maaf itu keluar dari mulut Rian akhirnya di hari ini kata itu keluar juga. Perlu Rian ketahui bahwa selama ini bukan karena penyebab mereka putus yang membuat Aurora marah tapi karena Aurora ingin Rian meminta maaf padanya. Aurora ingin Rian mengakui kesalahannya. Aurora pun akhirnya menampilkan senyum tipis lalu membuka suara.

“iya gue maafin”jawabnya  singkat. Lalu kembali fokus pada novel yang ia baca.

“terima kasih sudah memaafkan gue” tulusnya.

“udah santai aja , gue juga udah lupa. Anggap aja gak pernah terjadi apa-apa di antara kita.” Kata Aurora yang mampu membuat Rian terdiam seperti ada bom yamg tiba- tiba meledak di dalam hatinya. Tapi walau bagaimana pun Rian tetap menerima saja. Cukup jadikan pelajaran dan berbahagialah.

“terima kasih karena pernah menjadi sosok yang tulus dalam mencintai gue” Rian akui kalau Aurora adalah sosok gadis yang tulus ketika mencintai. Salahnya ia karena telah berbuat kesalahan fatal, salahnya ia karena beranika melakukan hal yang Aurora paling tidak sukai. Ia kenal betul sifat Aurora yang menjaga sangat dirinya. Saat ini Rian telah menyadari bahwa ia telah menyia-nyiakan perempuan yang berharga.

Setelah itu tak ada lagi percakapan di antara keduanya. Keduanya kembali fokus dengan pikiran masing-masing.

♡♡♡

Selama tiga jam perjalanan akhirnya mereka semua tiba di desa tersebut. Tepat di desa Batu Menteng, Kabupaten Gowa. Desa yang memiliki banyak keindahan alam serta masyarakatnya yang sagat ramah menyambut kedatangan mereka dari kota membawa niat baik. Hampir disetiap pinggir jalan yang mereka lalui menuju rumah kepala desa, ada banyak sawah yang speertinya sebentar lagi akan panen. Semua warga sibuk dengan aktivitas masing-masing. Mata pencaharian utama masyarakat desa ini adalah petani.

Bus yang mereka semua kendarai tiba didepan rumah kepala desa. Semua anggota satu-satu turun dari bus dengan membawa barang bawaaan masing-masing. Semua anggota yang di pimpin langsung oleh Pembina mereka Pak Iqbal  berkumpul di satu rumah yang mereka jadikan sebagai tempat tempat kumpul anggota.

DELVANORAWhere stories live. Discover now