16. With you

1.2K 193 1
                                    

Minal aidzin walfaidzin gais🙏
Maafkan aku kalau suka telat update, maaf juga kalau jarang bales komen kalian😭
Tapi semua komen aku baca kok

Happy reading

'~~~'




Sampai di UKS, gue berhenti sejenak untuk mengambil nafas. Dari kantin ke sini gue lari lari. Saking paniknya. Juga rasa bersalah.

Gue melihat kak Renjun masih belum sadarkan diri, kak Jaemin menatap gue dari kejauhan. "Masuk,"

Gue berjalan kearahnya. Lalu duduk di kursi dekat kasur tempat kak Renjun berbaring.

Di ruangan ini cuma ada gue, kak Renjun dan kak Jaemin. "Kakak tahu apa-apa kan soal ini?" Tanya gue.

Kak Jaemin kayaknya gak berani natap gue. "Jawab kak,"

"Uhm, itu—"

"Cerita in semuanya. Semuanya yang Yoona gak tahu tentang kak Renjun," ujar gue.

Kak Jaemin menghela nafasnya. "Renjun gak bolehin gue cerita ke lo,"

"Kenapa kak Renjun gak nge bolehin kakak cerita? pasti ada apa-apa kan?"

"Jadi—"

"Yoona," kak Renjun udah sadar.

Gue mengkode kak Jaemin agar tutup mulut dulu. "Kak Renjun,"

"Jam berapa ini? Gue belum masuk kelas hari ini," ucap kak Renjun.

Gue melirik kak Jaemin. "O-oh itu jun, gue udah bilang ke pak Taeil. Kalau lo sakit,"

"Oh gitu, thanks na,"

Apa ini saatnya gue buat tanya ke kak Renjun?

Gue menghela nafas. "Kak,"

"Hm?"

"Kakak sebenarnya sakit apa?"

Kak Renjun malah berganti menatap kak Jaemin. Berarti ini memang benar, ada apa-apa.

"Kak."

"Gue sakit biasa, kecapean." ujarnya.

"Emangnya, kakak habis ngapain kemarin?"

"E-eh Nay, gak masuk kelas?"

Terus aja gini, menyembunyikan sesuatu dari gue. Gue menunduk, terus menghela nafas. "Gak apa-apa kalau kakak belum mau cerita,"

Banyak-banyak menghela nafas dari kemarin gue.

"Bukan gitu, Nay."

"Aku ke kelas dulu. Jam pelajaran olahraga udah mau abis juga,"

Gue beranjak berdiri. Terus meninggalkan ruangan itu. Mungkin kak Renjun perlu waktu buat cerita. Gue heran aja, apa masalahnya benar-benar berat sampai dia gak mau cerita?

~~~

15.00

"Lo mau ikutan ekskul apa?" Tanya Yujin

"Entahlah, gue gak punya bakat."

"Bukannya lo suka menulis ya?"

Gue menghela nafas. "Gini ya, gue nulis juga cuma halu an gue doang."

"Tapi Nay, siapa tahu kalau lo mau serius di bidang itu. Lo bisa capai mimpi lo jadi penulis." ujar Yujin.

Perfect Start • Renjun [✓]Kde žijí příběhy. Začni objevovat