25. Pizza

1K 154 3
                                    

Halo! fyi aja bentar lagi end:")
vote ya yeoreobun

happy reading!

•••



Gue merasa sangat-sangat pusing tadi, dan nggak kuat jalan. Mengingat kejadian hari ini yang begitu amat panjang, dimulai gue yang dibully, gue nggak jadi ikut fashion show, dan kedua sahabat gue berantem.

Sebenarnya gue nggak masalah sama hubungan antara Lami dan Jisung. Karena itupun hak mereka, terserah mereka mau pacaran atau nggak pun itu terserah mereka.

Tapi yang bikin gue kecewa adalah Lami kenapa nggak bilang sejak awal kalau dia deket sama Jisung. Kalau gue tahu kan, gue bisa jauh-jauh dari Jisung bahkan mungkin gue nggak akan nebeng mulu ke dia.

Pasti dalam hati Lami, dia cemburu, bahkan benci sama gue. Yang dilakukan Yujin juga ada benarnya, kenapa Lami lebih pentingin cowok daripada kita sahabatnya.

Sebelum gue pingsan tadi, gue sempet denger Yujin bilang. "Suka sama orang boleh, tapi bego jangan. Lo emang lagi deket sama dia dan nggak peduli sama kita, tapi kalau lo misalnya udah putus sama dia, jangan berharap lo butuh gue sama Yoona lagi."

Perkataannya menusuk tapi benar kalanya.

Oh ya, sekarang gue di rumah gue sendiri. Tadi kak Renjun yang bawa gue pulang. Kak Renjun juga sempat ngomel-ngomel karena gue hari ini belum makan sedikitpun dari pagi. Makanya bisa pingsan.

"Lo punya mag?" tanya kak Renjun.

gue menggeleng. "Udah ah jangan terlalu khawatir, aku nggak apa-apa kok."

Kak Renjun berdecak pelan, dia kalau lagi marah lucu juga ya.

"Apaan mukanya gitu, lucu tau hahaha"

"Gue lagi serius Nay, jangan bercanda disaat lagi kayak gini." gerutunya.

gue hanya bisa tertawa walaupun sedikit sakit, mungkin karena perut kosong.

Kak Jaemin kembali sambil membawa nampan berisi minum dan makan buat gue.

"Makasih kak," gue bangun dari tidur.

"Makanya kalau mau apa-apa itu biasakan sarapan pagi, Lo mah tinggal pergi aja, apaan." ketus kak Jaemin.

"Iya iya maaf, tadi kan buru-buru mau tampil,"

"Nah itu, gimana tuh? menang nggak lomba fashion show nya?" tanyanya.

Gue nggak menjawab lebih baik diam. Kak Jaemin belum tahu perihal gue dibully tadi.

Kak Renjun melirik gue. "Lancar kok na, tenang aja. Adek lo bagus tadi tampilnya, cuma ya belum beruntung aja tadi nggak menang." ujarnya.

"Ohh, adek gue emang nggak bisa kayak model model lain yang posenya bagus. Tapi dia semangatnya tinggi dari kemarin."

Saat itu juga gue benar-benar ingin mengatakan.

Kak sebenarnya gue tuh dibully sama kak nancy dan teman-temannya. Gue dikunci di toilet sekolah, bahkan gue dilumuri terigu sama mereka.

namun sayangnya gue nggak bisa.

"nggak apa-apa, nanti kita jalan-jalan deh refreshing, ya?" ajak kak Jaemin

Gue mengangguk. "Eh kak, kakak ada hubungan apa sama kak Chaeryeong?"

"Oh dia. Dia... pernah gue tolak."

Bener dugaan gue.

Gue mengangguk. "Eh, Minggu depan udah mulai ujian akhir tahun kan?"

"Iya." jawab kak Renjun dan kak Jaemin barengan.

Perfect Start • Renjun [✓]Where stories live. Discover now