24. Fake friends?

1K 170 4
                                    

Please, jangan siders dong

•••


Yujin dan kak Renjun mengajak gue pulang, tapi gue nggak mau soalnya acara fashion show nya belum selesai. Bukannya gue mau tampil, tapi kasian Lami nanti nggak ada yang support dia.

Ngomong-ngomong gue udah ganti baju—minjem bajunya Yujin. Untungnya dia ada baju cadangan di loker tadi.

Yujin, gue dan kak Renjun sekarang di aula lagi nunggu acaranya selesai. Sedih juga sih, gue nggak bisa ikutan.

"Nay, jangan murung mulu dong." ucap Yujin.

Gue menghela nafas. "Eh, sepulang dari sini mau kemana?"

"Kak Eunsang ngajak gue jalan, lo sama kak Renjun ikut aja yuk! biar asik gitu."

Gue melirik kak Renjun. "Gimana kak? mau nggak?"

Kak Renjun tersenyum mengangguk, sambil mengacak rambut gue pelan.

"Lami gimana?" tanya gue.

"Ajak aja udah," balas Yujin.

Oh ya, soal kak nancy, kak Chaeryeong, dan kak Yiren itu gue belum cerita ke kak Renjun sama Yujin kalau mereka yang bully gue. Kenapa? karena kalau gue cerita, nanti Yujin pasti bilang ke kak Eunsang dan ya kalian pasti tahu apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka.

Sedari tadi kita menonton, kak Renjun menggenggam tangan kanan gue. Kalau dilihat-lihat tingkah kak Renjun lucu juga.

"Kak," panggil gue.

kak Renjun menoleh. "Hm?"

Kenapa ganteng banget?
ayo bayangkan.

"Mau nanya dong."

"Nanya apa?"

"Kok kakak pendek?"

Gue sengaja tanya itu, hanya untuk candaan.

Kak Renjun memutar bola matanya malas, membuat gue tertawa kecil.

"Ayo berantem, atur lokasi." katanya.

Dan disitu tawa gue meledak, seketika semua penonton menatap gue.

Gada akhlak banget gue.

Karena semuanya pada natap gue aneh, gue menutup muka pake tangan kecilnya kak Renjun.

Kak Renjun berbisik. "Makanya, jangan asal celetuk aja. Jadi malu sendiri kan."

Gue menggeleng cepat dan masih menyembunyikan wajah dengan tangan kak Renjun.

"Udah nggak pada lihatin kok," kak Renjun mengacak rambut gue pelan.

Gue mendongak. "Hehehe, maaf."

"Nggak di maafin." ketusnya.

"Kok gitu?"

Kak Renjun melirik gue. "Ada syaratnya."

"Apa?" tanya gue menantang.

Kak Renjun mengacak rambut gue lagi. Lalu dia tersenyum. "Lo harus tetap disisi gue, dan jangan sampai ada yang nyakitin atau bully lo lagi." dia mengecilkan suaranya saat mengucapkan kata 'bully'.

Gue mengangguk, sayang kak Renjun banyak-banyak.

.
.
.

Setelah selesai acara, kita— maksud gue Yujin, kak Eunsang, kak Renjun, dan gue menunggu Lami di parkiran.

Kita nggak tahu kalau Lami bakalan ikut kita makan-makan atau nggak. Dia dari tadi sibuk sendiri, gue sempat curiga sama dia.

Tadi gue lihat dia menelfon seseorang sambil senyum-senyum sendiri. Apa dia punya pacar? uhm entahlah.

Perfect Start • Renjun [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora