9 | Bad Destiny

106 70 37
                                    

"Bad Destiny"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Bad Destiny"







'Segala sesuatu telah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa'

-----oOo-----

"Sudah hentikan..." air mata sukses meluncur dari manik indah Athanasia. Membuat pesekitarannya menjadi gersang.

Darahnya membuat beberapa rumput disana kering. Pedang yang ia cabut tadi, ia seret menuju ke arah kedua kakak beradik yang membatu menatapnya. Manusia, hanyalah mahluk berego yang egois.

"Biar aku yang menggantikan dosa kalian. Jadi berhentilah berbuat kerusuhan..."

"Jangan bercanda, Ath! Tak akan kubiarkan kau melakukan itu!"

"Apa Anasthacius?! Dengan aku mati maka kalian tidak akan berselisih lagi kan?!"

"Tidak! Itu tidak benar!"

"Sudahlah! Kalian banyak omong!" Arystides lagi-lagi melayangkan pedangnya oada Anasthacius. Namun kali ini Athanasia yang menepisnya. "Kubilang hentikan Bodoh!!!"

Namun tiba-tiba Duke Handery datang lalu membawa Athanasia menjauh dari sana. Athanasia berkali-kali melawan, namun tenaga Duke Hendery lebih besar dari tenaganya.

••••

Mereka sudah menjauh sekitar 1 kilometer dari padang rumput puncak Chaos hill atas perintah Anasthacius. Athanasia sedari tadi tidak berhenti memanjatkan do'anya—berdoa agar Anasrhacius diselamatkan dari malapetaka sedangkan komet itu semakin besar dan terasa panas setiap menitnya.

Athanasia sudah tak tahan lagi. Dari tadi ia mati-matian menahan dirinya yang terluka untuk tidak menyusul Anasthacius, tapi hatinya berkata lain.


Athanasia menjatuhkan duke Hendery yang menunggangi kuda bersama dengannya. Athanasia mengambil alih kuda itu, lalu berbalik kembali menuju Chaos hill. "Maafkan aku duke! Aku tak bisa diam saja! Ini akan menjadi malapetaka!"

"Yang Mulia!!!" Sophia berlarian mengejar Athanasia. Ia berhenti, kemudian mengambil kuda milik salah satu pengawal yang masih bertahan—ia menyusul Athanasia.

Beberapa meter disekitar Chaos hill, bau darah menjadi lebih kuat dibanding tadi. Ini berarti, bahwa bertambahnya korban tewas akibat ulah Arystides. Athanasia berkeringat karena komet itu yang semakin panas saja. Padahal jaraknya masih sekitar 1000 kilometer dari bumi.

Sesampainya ia di Chaos hill, Ia melihat kuda putih bernama 'Baron' milik Anasthacius sudah mati kaku dipinggir sungai. Pikiran Athanasia sudah tidak karuan. Matanya mengitari padang rumput dipuncak bukit—mencari pemuda bersurai emas kesayangannya yang sekarang emtah masih hidup ataupun tidak.

[Hiat] Return of the Time Onde histórias criam vida. Descubra agora