[Hiat] Return of the Time

15 | Awal Baru Untuk Alur yang Sama

Awal Baru Untuk Alur Yang Sama

<><><><><><><>

Apa kalian sudah mempelajari sesuatu dari kisah hidupku?
-Athanasia Soveinch-

Brak!

"AKH!!!" Athanasia tidak lekas berdiri, namun memperbaiki tatanan topinya terlebih dahulu, lalu menyematkan rambut emas khasnya kedalam topi lagi. "Ah maa—"

ANASTHACIUS!!!?

"Apa bola matamu tertinggal dirumah hah?!" Anasthacius terlihat terengah-engah. Bajunya pun berantakan tak karuan dan rambutnya seperti sehabis tertiup angin.

"Pst... Itu Pangeran Anasthacius..."

"Sedang apa beliau kemari?"

"Lihat gadis kumuh tidak tahu diri yang menabrak Pangeran."

"Pangeran marah..."

Tanpa pikir panjang, Athanasia mengambil ancang-ancang untuk berlari sekencang mungkin.

Tap!

"Mau kemana kau?!" Anasthacius mengambil sebuah jubah yang baru saja digantungkan distand seorang penjual, dan memberikan beberapa koin ke penjual itu. Anasthacius memakai jubah hitam itu dengan cepat lalu menarik Athanasia menuju sebuah gang sempit yang gelap agar tidak menarik banyak perhatian. Jangan lupakan jika Anasthacius orang yang dingin, cuek, dan galak yang tersembunyikan oleh sikap tenangnya.

Diseret Anasthacius, malah membuat Athanasia tersenyum pahit membayangkan betapa rindunya ia dengan Anasthacius yang telah mengenalnya, Anasthacius kekasihnya, Anasthacius yang lembut padanya.

"Tidak usah memandangiku," ketus Anasthacius yang membuat Athanasia tersadar.

"Hei hei! Lepaskan aku!"

"Diamlah atau kepalamu menghilang," Anasthacius membuka tudungnya. "Kau tahu kan siapa aku."

"Apa peduliku!"

"Tidak sopan menyeret seorang gadis seperti ini!"

"Aku bukan kambing!"

"Hei kau tuli ya!?"

"Kuminta kau diam," ulang Anasthacius yang mulai jengah. "Aku lebih hebat dari yang kau lihat."

"Kau hanya gumpalan daging merah muda yang memiliki wajah dan alat reproduksi yang bentuknya seperti sosis Bershall!!!" Athanasia mencoba menjambak-jambak rambut Anasthacius. "Dan bernyawa!"

"Apa kau bilang?!" Anasthacius mendudukkan Athanasia. "Aku menyeretmu kesini untuk berbicara baik-baik, agar kau maminta maaf dan kau menghina pemuda yang telah berbaik hati ini?"