星と夜 ▪ Chapter 10 ▪

412 68 38
                                    

Mungkin karena Yerin dan Sehun pulang sangat malam, belum lagi Yerin yang kelelahan dan kejadian di club yang membuatnya ketakutan, Jung Yerin baru terbangun dari tidurnya pukul 10 pagi.

Ia terbangun dengan mata sedikit perih karena habis menangis malam itu. Pakaiannya masih sama, hanya saja jas hitam milik Sehun yang ia pakai saat pulang, sudah tidak lagi ada di tubuhnya.

Selimut tebal menutupi tubuhnya hingga leher. Yerin benar-benar merasa hangat. Hanya beberapa menit saat ia masih mengumpulkan nyawanya, kemudian Yerin mengetahui bahwa Hoshi pingsan kemarin malam dengan keadaan yang kacau—penuh luka. Eundong yang memberitahunya lewat pesan.

Pria pemilik bulu mata lentik itu juga memberitahu Yerin bahwa Hoshi demam. Karena Sehun mengatakan bahwa ia masih nyenyak tertidur, akhirnya Eundong yang mengurus jadwal Hoshi. Beberapa dibatalkan, dan beberapa memilih untuk menundanya, alias mereka tidak keberatan jika harus menunggu Hoshi sembuh.

Semuanya sudah diatas oleh Eundong. Pria itu juga meminta maaf karena ia merasa semua yang terjadi adalah kesalahannya. Jika ia tidak memberitahu Yerin tentang club dan para pemabuk itu, Yerin tidak akan datang kesana, Sehun dan Hoshi juga tidak akan menyusul hingga pada akhirnya mereka terluka dan Yerin harus mendapat pengalaman buruk yang membuatnya paranoid.

Yerin tidak menyalahkan Eundong, lagipula menurutnya pria itu hanya terlalu khawatir pada Hoshi. Wajar saja, mereka sudah bersama dalam waktu yang lumayan lama.

Selain itu Eundong juga memberitahu bahwa ia harus kembali bekerja karena jadwal Seungcheol hyung juga padat. Sehingga pesan terakhir pria itu adalah mengatakan bahwa Hoshi sendirian di rumah, ia berpesan agar Yerin datang ke rumahnya untuk menemani aktor bermata sipit itu begitu Yerin bangun dari tidurnya.

Dan itulah sebabnya Yerin kini berdiri di depan pintu rumah Hoshi. Setelah bersusah payah membujuk Sehun untuk membiarkannya menemani Hoshi, akhirnya Yerin berhasil sampai disini. Sehun memang mengkhawatirkannya, ia menyarankan agar Yerin istirahat saja di rumah. Tapi Yerin terlalu keras kepala.

Kali ini Yerin tidak perlu menekan bel lagi, karena ia sudah mempunyai kunci cadangan. Ia bisa masuk kapan saja.

Yerin menutup pintunya begitu ia masuk kedalam. Ia mengamati seluruh sudut rumah Hoshi. Menurutnya rumah ini terlalu besar hanya untuk ditempati oleh satu orang. Ditambah, pria itu jarang berada di rumah. Jika jadwalnya kosong mungkin lain cerita, tetapi kesempatan itu selalu dipakainya untuk beristirahat dan menenangkan diri. Tapi jika jadwalnya padat, rumah ini hanya menjadi tempatnya tidur.

Saat Yerin masuk ke dalam kamar Hoshi, pria itu terlihat sedang terlelap dengan selimut menutupinya hingga perut. Wajahnya penuh luka. Ada bekas luka di sudut bibir bawahnya, dan sedikit lebam di ujung matanya. Keningnya tertempel dua plaster, satu diantaranya adalah akibat kecelakaan menghantam tembok hari itu. Dan kepalanya dibalut perban.

Tanpa perintah, memori dalam otaknya secara otomatis mengulang kejadian semalam. Lebih tepatnya, saat Hoshi datang menyelamatkan Sehun dari tendangan para pemabuk itu. Bagaimana Hoshi dijatuhkan berkali-kali, dan yang membuat Yerin merinding adalah saat pria itu mendapat hadiah pukulan dua botol kaca di kepalanya—yang saat itu juga hancur seketika.

Yerin tidak mengingat apapun lagi selain sosok Hoshi yang tampak kelelahan dan kesakitan, berusaha menyeret kakinya keluar club. Meninggalkan Yerin dan Sehun didalam sana.

"Dasar nakal." Desis Yerin, cemberut. Tidak benar- benar mengatai Hoshi. Itu semacam.. ungkapan kekhawatirannya pada pria itu.

Entah bagaimana, Yerin juga tidak mengerti. Bagaimana ia bisa mengkhawatirkan pria yang dulu sempat mendengar Yerin menyebutnya 'aktor brengsek'. Bahkan jika dipikir lagi, seharusnya Yerin kesal karena pria itulah yang membuat Yerin pergi ke club itu. Yerin juga tidak mengerti. Apa mungkin karena Hoshi mirip sekali dengan oppanya?

√ [SEASON 2]  星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang