星と夜 ▪ Chapter 27 ▪

457 71 13
                                    

Getaran pada saku celana membuat Sehun terbangun dari tidurnya. Pria itu mengernyit sementara tangannya merogoh saku. Ada pesan masuk dari ayahnya.

Sehun menggeser tubuhnya sedikit dengan hati-hati agar tidak mengganggu tidur Sejeong. Ia menggeser layar handphonenya.

Sehun-ah, anakku, kapan kau akan menikah? Orang tua ini tidak akan hidup lama lagi. Sebelum mati aku ingin punya cucu.

Sehun memejamkan matanya sesaat. Ia menatap pesan itu tanpa ada pikiran untuk membalasnya. Pada akhirnya ia mematikan handphonenya lalu menggeser lagi tubuhnya mendekati Sejeong. Mereka saling berhadapan, dengan Sejeong yang masih memejamkan mata. Dalam diam, Sehun memandangi wajah Sejeong yang masih terlihat pucat.

Beberapa detik kemudian, wanita itu mulai terusik dengan cahaya matahari yang menyapa wajahnya. Sehingga matanya terbuka perlahan. Dan Sehun, adalah objek pertama yang dilihatnya.

Wanita itu tersenyum. Matanya sudah terbuka sempurna, dan membalas tatapan Sehun. "Kau sudah lama bangun?"

Sehun mengangguk. "Apa kau masih merasa lemas?"

"Sedikit. Mungkin esok sudah tidak." balasnya kemudian.

Terjadi keheningan. Mereka saling menatap, dengan Sejeong yang terus mengukir senyumnya. Namun karena tidak ada kata yang keluar dari Sehun, melainkan hanya tatapan serius yang didapatnya, Sejeong memutuskan untuk memecah keheningan. "Ada apa, Sehun-ah?"

Akhirnya mata Sehun bergerak, seolah pertanyaan Sejeong membuatnya sadar dari segala hal yang ia pikirkan. Sehun menghembuskan nafas.

Masih dalam pengamatan Sejeong, mata pria itu bergerak kembali menatapnya. Kali ini dengan senyuman, dan tiba-tiba saja tangan Sejeong sudah berada dalam genggaman pria itu. "Kau mau menikah denganku, Sejeong-ah?"

"N.. ne?"

Sehun meremas tangan Sejeong pelan. "Aku serius."

Mendengarnya, Sejeong tidak bisa menahan senyum karena pertanyaan yang tidak pernah ia duga akan mendengarnya dari mulut Sehun. Akhirnya, Sejeong mengangguk pelan tanpa menghilangkan senyumnya. "Tentu saja aku mau."

Sesuatu yang mengganjal dalam dada Sehun, seketika hilang begitu saja. Entah bagaimana bisa, tapi itulah yang ia rasakan. Sehun merasa lega, dan tentu bahagia.

Pria itu menarik Sejeong hingga merapat dengan tubuhnya. Ia mengecup bibir Sejeong. "Gumawo."

Wanita itu mengulum senyum, lalu balas mengecup Sehun. "Sama-sama."

Tawa Sehun pecah seketika.
























⸙⸙⸙

Lima hari berlalu begitu saja, dan Hoshi sudah mantap akan keputusannya. Meski bibi Bong dan suaminya sudah membohongi dirinya, tapi mereka sudah merawatnya hingga sekarang. Mereka hanya ingin seorang anak, maka Hoshi tidak masalah jika harus menjadi anak mereka. Ralat, mungkin keponakan. Keponakan yang terasa seperti anak.

Banyak sekali kelegaan yang ia rasakan ketika semuanya sudah jelas. Ia tidak lagi penasaran tentang dimana orang tuanya berada, karena memang kisah itu hanya bualan bibi Bong dan suaminya. Meski sebetulnya, tetap saja ia tidak tahu dimana orang tua kandungnya.

Sejak kecil ia hanya dirawat oleh orang asing. Orang asing yang begitu menyayanginya, tak lain adalah Ny. Jung. Begitu pula setelah kecelakaan itu, dirinya dirawat oleh orang asing pula, yang juga sangat menyayanginya. Hoshi pikir, ia tidak harus memikirkan orangtuanya. Ia tidak mesti memikirkan keberadaan orang yang tidak menginginkannya. Karena ia punya orang-orang yang menyayanginya sepenuh hati.

√ [SEASON 2]  星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang