day 2: arcturus

4.3K 691 181
                                    

rasanya minho agak menyesal tidak menuruti perkataan sang mama. kenapa pula dia bersikeras mandi dengan air dingin alih-alih menggunakan air hangat?

padahal sudah dibilang, kalau malam cuaca di puncak akan dingin. tapi dasarnya minho orangnya masa bodoh, dia berakhir mandi dengan air dingin, biar segar maksudnya. lalu ini akibatnya, setelah mandi minho merasakan badannya sedikit menggigil.

"mau kemana?"

"cari angin pa."

ayah minho mengangguk, kemudian melenggang pergi sambil menenteng koran di satu tangan sementara satu tangannya lagi memegang segelas kopi.

berniat santai, minho malah menemukan jisung dengan piyama tidur hitam bergambar bulan dan bintang dengan dilapis jaket hoodie tengah duduk nyaman di emperan depan. sebuah buku paket yang terlihat berisi banyak coretan terpangku apik di paha kecilnya.

"belajar ya?"

jisung kaget. nafas hangat yang menyentuh leher bagian belakangnya membuat dia nyaris berteriak. tapi saat mengetahui bahwa itu minho, jisung urung.

"maaf mas, tapi bisa ndak jangan tiba-tiba gitu? jisung suka kagetan orangnya." ucap si manis dengan hati-hati, takut menyinggung minho.

yang lebih tua duduk disamping yang muda, "maaf ya, saya nggak tau."

"iya ndak apa-apa."

"lagi belajar nih?" tanya minho lagi.

"he'em."

"belajar apa?"

"matematika."

"ada yang susah?"

"um, banyak. jisung ndak paham beberapa materi."

"mau saya ajarin?"

mata bulat itu seketika berbinar, "serius? mas minho bisa ajarin jisung?"

"bisa. kebetulan saya ambil jurusan matematika terapan di jepang."

"mas minho keren." bisik jisung.

minho sendiri pura-pura tidak mendengarkan. dia hanya menggeser tubuhnya lebih rapat sampai bahu lebarnya menyentuh bahu jisung. kebetulan tempat duduk itu memang berbentuk kursi panjang.

"oh, matematika peminatan. pantes, memang agak susah. kuncinya sih banyak-banyak hapalin rumus."

dengan telaten minho menjelaskan materi yang sekiranya kurang jisung pahami.

tanpa sadar sudah nyaris dua jam mereka menghabiskan waktu bersama. cara mengajar minho yang menyenangkan serta mudah dipahami membuat jisung jadi semangat. beberapa kali bahkan si manis tampak memekik senang karena berhasil menemukan jawaban dari soal yang ada di buku.

"mas, mau minum wedang jahe ndak? biar badannya angetan."

"boleh."

"jisung buatkan ya?"

kepala bersurai hitam minho mengangguk. pria berumur 20 tahun itu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi seraya menikmati kerlap-kerlip lampu kota dari atas.

kurang dari lima menit jisung kembali dengan secangkir minuman hangat di tangan. dia menyodorkan minuman itu dan langsung disambut cepat oleh minho.

"ah, wedang jahe memang cocok diminum di cuaca kayak gini." gumam minho. dia meletakkan gelasnya di meja setelah menyeruput isinya sedikit.

"mas, boleh jisung tanya sesuatu?"

"iya boleh, jisung mau tanya apa?"

"mas kuliah di jepang pakai beasiswa sendiri atau, em, maaf sebelumnya pakai uang orang tua mas?"

candala | minsung ✔Where stories live. Discover now