day 7: spica

3.5K 527 225
                                    

[ ⚠warning: kissing scene ]

•••
gara-gara kejadian malam kemarin jisung seperti sengaja menghindari minho. saat berpapasan pun si manis hanya menundukkan kepala. atau kalau disuruh bergabung saat kedua orang tua minho tengah berbincang di ruang tamu, jisung memilih untuk menolaknya secara sopan dengan menggunakan alasan tengah ada tugas yang harus segera dikerjakan. padahal dia cuman tidak mau bertatap muka dengan minho.

yang jadi penyebab pun nampak acuh saja, toh minho merasa tindakannya benar. jisung itu harus diberi peringatan, dia tidak seharusnya main ganggu privasi orang lain. jadi saat ini mereka seakan tengah terlibat perang dingin. jisung yang selalu menghindar dan minho yang acuh jadi perpaduan yang pas.

hal ini ternyata disadari oleh bi eka. wanita cantik itu sadar kalau jisung tidak lagi dekat dengan minho, tidak lagi tertawa bebas seperti beberapa hari belakangan, tidak pula sesemangat biasanya. orang tua minho pun merasakan hal yang sama. kalau biasanya minho selalu ada disamping jisung, kini anak tertua keluarga adskhan itu malah lebih sering ndekem di kamar atau menonton tv di ruang tamu sendirian. terlihat ada sesuatu yang mencurigakan.

"kalian lagi marahan?" mama minho menepuk pundak anaknya yang tengah bersantai di emperan depan sambil menikmati jingga sore.

"kalian siapa maksud mama?"

"kamu sama jisung to, sopo meneh? " sang mama mendengus.

(siapa lagi?)

"nggak kok." jawabnya singkat.

"saya ini mama kandungmu lo le, sudah tau seluk beluk sama sifatmu. hal kecil begini mudah sekali ditebak."

minho menghela napas panjang, "tapi jisung yang mulai ma, ya saya bela diri dong."

"memangnya apa yang terjadi? cobak cerita sama mama."

akhirnya minho menceritakan awal permasalahan keduanya. setelah mendengar keseluruhan ceria, mama minho hanya menganggukkan kepala.

"ya itu kamu yang salah le."

"kok saya?" tanya minho tidak terima.

"sampean kan sudah besar, harus bisa bertindak lebih dewasa dan pilih-pilih apa yang mau diucapkan. dengan mbentak jisung kayak gitu pasti bikin hatinya sakit, dan kamu ndak sadar kan?"

yang ditanyai hanya menggeleng.

"lagian dia bener. ketika kamu sama orang lain ya mbok ditaruh dulu hp-nya. chatnya kan bisa dilanjut nanti. pacarmu itu ndak akan mati kalau chatnya ndak dibalas sebentar sama kamu."

"terus minho harus gimana?"

"lain kali kalau lagi ngomong sama orang lain, chatnya ditunda dulu. bilang sama pacarmu atau temenmu yang chat dilanjut nanti aja, mereka juga bakal maklumin kok."

minho hanya mengangguk mendengar nasehat sang mama.

"nah gitu dong. katanya pinter? kuliah di jepang lagi. masak beginian aja harus mama nasehatin? nanti pokoknya harus minta maaf sama jisung."

"kenapa harus?"

"udah dibilang minhonya yang salah."

"tapi maㅡ"

"jangan mulai."

kalau sudah pakai nada rendah, minho mana berani melawan ucapan sang mama, bisa-bisa dia dikutuk jadi batu. pada akhirnya dia hanya mengangguk.

suara ketukan sepatu dari arah belakang membuat ibu dan anak itu menoleh serempak. disana ada jisung yang tengah melepas sepatu sekolahnya lalu berjalan masuk tanpa suara dengan kepala menunduk.

candala | minsung ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora