day 5: betelgeuse

3.5K 547 117
                                    

"wadoh, cup! ucup! iki si jisung kesambet hantu puncak tenan iki! " daehwi menjambak rambut ucup brutal.

"woe sampean yo ndak usah jambak juga bisa ndak?! tak pites nanti raimu, hilanglah cantikmu! biar baejin imam sejuta umat itu ndak suka kamu lagi!"

(aku pencet nanti wajahmu)

"biarin wleee~" daehwi memeletkan lidah, "tapi serius, masa' dari awal masuk sampe pulang gini jisung senyum-senyum terus. wedi aku."

"apasih," jisung menyela, "saya ndak kenapa-napa."

"tapi kamu senyum-senyum terus!"

"ya emang saya ndak boleh senyum?"

"ya tapi kalau senyumnya ndak berhenti kan kayak orang gila!" untuk kalimat daehwi kali ini ucup mengangguk setuju.

"sampean kenapa to? lagi palling lop lop sama siapa?" sekarang gantian ucup yang bertanya.

"s-siapa juga yang lagi jatuh cinta?!"

"yeu ngegas! wo-o kamu ketahuann~" daehwi malah konser sambil menuntun sepeda ontelnya yang berwarna pink. pinggulnya dia goyang-goyangkan meniru biduan pantura yang sering bapaknya tonton di tv saat sore. jisung dan ucup yang sudah maklum dengan kelakuan biduan sekolah itu cuma bisa geleng-geleng maklum.

"loh, sepeda jisung mana?"

"hari ini saya dianter pak basri, cup."

"lha kenapa?"

"saya hampir telat."

"oh, yaudah. baliknya sama siapa? mau di bonceng?"

"eh, ndak usah. ngerepotin ucup." jisung tersenyum, "lagian kata pak basri nanti saya dijemput lagi."

"okay kalau gitu kami duluan. hati-hati ya. ingat jangan palling lop palling lop-an, nanti juara umumnya saya rebut lho!" teriak ucup yang sudah mulai mengayuh sepedanya menjauh beriringan dengan daehwi.

jisung cuman bisa geleng-geleng. si manis itu duduk di kursi taman yang ada di depan sekolahnya untuk menunggu pak basri datang menjemput. sekitar 15 menit, sebuah mobil yang jisung kenali milik sang tuan perlahan mendekat.

tapi saat kaca mobil terbuka bukannya wajah berkerut nan ramah pak basri yang dia dapat, melainkan minho dengan setelan casual dan kacamata hitam yang bertengger di hidung bangirnya. keren sekali, mirip seperti tokoh vampire yang pernah jisung tonton di laptop milik daehwi.

siapa namanya? edward pulen?

"loh, k-kok mas minho yang jemput saya?"

"masuk dulu gih."

buru-buru jisung masuk ke mobil. sesekali matanya melirik pria tampan itu. jujur jisung agak canggung karena kejadian semalam masih melekat jelas di ingatannya. ya ampun, pelukan mas minho ituㅡah sudahlah.

"saya yang mau jemput kamu."

"k-kenapa mau repot-repot mas?"

"bosan di villa terus. lihatnya yang hijau-hijau, kalau enggak ya lihat muka papa, mama, bi eka, atau paling mentok pak basri. jadi saya milih buat jemput kamu, kali aja bisa nemu yang manis satu disini."

jisung merotasikan bola mata. hatinya mendadak terasa kesal saat minho mengatakan hal itu.

"iya, temen jisung banyak yang cantik kok. sering-sering aja jemput jisung, biar bisa cuci mata lihat cewek-cewek manis pulang sekolah." ucap jisung dengan nada ketus. pipinya menggembung lucu dan pandangannya menoleh kearah jendela, mendadak tidak mood untuk melihat wajah minho.

candala | minsung ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ