SEKUEL SOMPLAK PLUS GESREK
Selalu percaya diri dan merasa bisa mendapatkan perhatian pria yang ia goda, nyatanya tidak menghasilkan apa pun selain dimaki dan dianggap 'ngeri'.
Gadis blasteran seperti Radhika tidak laku. Diabaikan. Meskipun tanpa ked...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Karena kemarin Alice buka request di IG update cerita dan ada pilihan GIK. Alice kabulin langsung nih, meskipun masih butuh satu kali bintang untuk bisa lanjut kisah ini di part kemarin.
**
Selamat membaca!
**
Instagram @jasmineeal
**
"Semalam, Papa sama Mama enggak nyangka kalau ternyata yang tampil di atas panggung itu kamu, Sayang."
Dhika makan dengan salah tingkah ketika Julian yang mengambil duduk di kursi paling depan menatapnya sebentar. Membuka pembicaraan yang tertunda semalam karena ia sudah terlalu mengantuk.
Sampai pikirannya kembali teringat paras tampan Neal dan berhasil menyimpan nomor ponselnya, Dhika pun melakukan gencatan senjata.
Olyn pun turut menatapnya dengan senyum jahil yang berada di seberang Dhika.
"Mama enggak tau kalau kamu ternyata bisa main biola," timpalnya.
Dhika mendongak sekilas dengan senyum malu-malu. "Suasana semalam buat Dhika pengin tunjukin bakat lain, Ma." sahutnya menampilkan deretan gigi rapihnya. "Biasanya Dhika kan, lebih sering tunjukin bakat ngerayu cowok."
Julian mendengkus geli, sedangkan respons Olyn sudah melongo. Kenapa putrinya semakin hari terlihat seperti Julian saat muda?
"Sebenernya selama ini Dhika belajar musik, khususnya biola untuk ngambil nilai musik yang bentar lagi masuk tenggat waktu. Berhubung semalam kita ke sana dan Dhika ketemu sama guru les, jadi Dhika tunjukin aja progresnya." jelas gadis itu dibalas kernyitan Julian.
"Les? Kamu ikut privat? Sejak kapan?"
"Baru beberapa waktu belakangan ini, Pa" balas Dhika. "Dhika belajarnya gratis sama orang yang andal di bidangnya."
"Dia ada di pesta semalam?" Dhika mengangguk cepat dan menyeringai lebar. "Sebenarnya siapa guru les kamu, Sayang?" tanya Olyn mulai penasaran.
"Kakak kelas," sahutnya dengan bahagia dibalas tanya kembali oleh Julian.
"Cewek atau cowok?"
"Cowok, Pa."
Julian dan Olyn mengangguk pelan, kembali menyendoki sarapan pagi hingga keduanya nyaris berteriak—sadar akan jawaban Dhika. "Cowok?!"
Dhika mengerjap. Sedikit kaget dengan respons orangtuanya. "Iya, cowok. Kakak kelas, Ma, Pa. Ganteng juga." tambahnya semakin membuat Olyn dan Julian membulatkan matanya.
"Pacar kamu?" tanya Julian setelah tersadar dari kagetnya.
"Masih calon." Olyn sukses menganga tidak percaya. "Kalau Mama sama Papa lihat dia, pasti ikut terpesona juga. Gimana Dhika enggak kesengsem sama dia, udah ganteng andal juga main biola. Plusnya, dia itu cuek, Ma. Jadi, makin greget deketin Kakak Kelas Dhika."
