-Weekend-

17 7 1
                                    

* Aku tahu kamu sedang berjanji, kuharap janjimu tidak hanya berhenti di mulut saja*

                           + Now playing: The Overtunes- I Still Love You

     Hari ini adalah hari sabtu. Dasha bangun sangat pagi dan bersiap untuk jogging bersama callista dan kinara, ia sudah menjanjikan untuk jongging bareng hari ini. Mereka ingin mengajak angel tapi angel ada acara keluarga jadi hanya ber3 saja. Mereka bersiap sejak tadi pagi pukul 5.30, dan sampai ditujuan pukul 6 pagi. Jam itu sudah lumayan ramai yang berlari.

     Sedangkan ferris masih setia tertidur di kamarnya dengan sangat pulas, dia sudah beberapa kali dibangunin untuk sarapan tapi tak kunjung bangun, dasar kebo.

"Sha..lo masih marah sama ferris?" tanya kinara sambil memegang minumannya, dasha hanya terdiam tak menjawab.

"Udah sha,maafin aja lagipula dia gak tau kalau lo punya trauma" dasha masih terdiam.

"Umm.. yaudah gak usah dibahas yuk lari lagi" ucap kinara lalu mereka kembali berlari.

     Ponsel ferris berbunyi, alarm itu berbunyi lagi untuk kelima kalinya. Namun ferris mematikan nya lagi. Beberapa menit kemudian ponselnya berbunyi lagi, ferris mengambilnya dan melihat bahwa ada yang menelepon dirinya. Sebuah video call dafa, dengan malas ferris mengangkatnya.

"Hm" ferris berdeham.

"Woi ris subhanallah lo lupa? Gece sini gue sama rafael udah daritadi nungguin lo, katanya mau nongkrong bareng danta lo" mendengar dafa ngomong seperti itu ferris langsung terbangun dan melotot.

"Weh gue lupaa!! Iya iya otewe" ia mematikan panggilannya dan langsung masuk ke kamar mandi dan bersiap.

Di hari weekend adalah rutinitas ferris dan teman-temannya untuk nongkrong di sebuah caffe yang sering mereka kunjungi. Ferris turun dari kamarnya dan langsung berangkat.

"Den ferris!! Mau kemana den, belom sarapan. Sarapan dulu atuhhh" seru bibinya.

"Ferris berangkat bi, bilang bunda ferris mau main" teriak ferris.

. . .

Ferris berangkat dan menuju ke caffe itu. Dengan kaos hitam dan celana jeans pensil yang ia kenakan melaju dengan motornya. Sesampainya disana ferris langsung memesan makanan dan kopi kesukaannya lalu duduk disamping dafa.

"Kebo lo ye kalo hari gini" ucap dafa.

"Gue udah pasang alarm padahal, gak mempan" lalu ferris membuka ponselnya tidak ada tanda pesan masuk dari dasha. Membuatnya menutup ponselnya lagi.

"Wei ris, gimana lo sama dasha? Aman ?" tanya rafael.

"Aman, baru 2 minggu" ucap ferris diangguki oleh rafael.

"Fa, lo tau gak? Ferris sama gue bikin taruhan" ucap rafael.

"Taruhan? Taruhan apaan dah" tanya dafa sambil menyeruput kopinya.

"Gue suruh ferris buat dapetin dasha dan itu berlangsung Cuma 2 bulan. Dasha sama ferris pacaran dan gue kasih 3 bulan untuk mereka pacaran, kalau ferris berhasil pacaran sama dasha tanpa ada perasaan suka sedikitpun, gue bakal kasih ferris 3 juta tapi kalau dia gagal, dia bakal kasih gue dengan nilai yg sama" mendengar rafael ngomong seperti itu ferris hanya terdiam, sedangkan dafa kaget bukan main.

"Gila lo ya? Lo mainin cewe, bikin dia jadi bahan taruhan tar kalo dia tau gimana el?" rafael berdecak.

"Udahlah, jangan sampe ketauan ribet banget"

This Love is PainfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang