-Kehilangan-

7 4 0
                                    

Gue sayang sama lo, gue gak mau kehilangan lo.

-Ferris fernando

     Wewangian khas rumah sakit menyeruak dalam ruangan dimana ayah ferris dirawat. Alat yang tersambung ke jantung ayah ferris terus berbunyi, ferris terus menggenggam tangan ayahnya. Dasha yang melihat itu hanya bisa berdoa agar ayah ferris lekas sembuh.

"Yah jangan pergi ya.. kalo ayah pergi nanti ferris bercanda sama siapa dirumah?"

Dirumah, ferris memanggil dirinya sendiri menggunakan namanya. Karena jika ferris memanggil dirinya sendiri dengan embel-embel "Aku" lebih ke cewe dan "Saya" terlalu formal.

Dasha mengelus punggung ferris dengan lembut dan mengambil kursi lalu menaruhnya di sebelah ferris.

     Tak lama kemudian, pintu ruangan terbuka. Dafa, rafael, kinara, dan callista melangkahkan kakinya masuk ke ruangan tersebut. Ferris menoleh sejenak lalu kembali melihat ayahnya.

"Ris.. bokap lo gimana?" tanya rafael.

"Liat aja sendiri" ucap ferris tanpa menoleh sedikit pun.

Kinara dan Callista menghampiri Dasha dan duduk di sofa ruang tunggu dalam ruangan tersebut.

"Kok kalian bisa tau kalo ayah ferris kecelakaan?" tanya dasha.

"Gue sih di kasih tau sama Dafa, terus gue kasih tau Callista biar dia ikut sama gue" diangguki oleh callista.

"Yang kasih tau Dafa siapa?"

"Bunda nya ferris" dasha mengangguk paham.

"Sebentar ya, gue mau ke ayahnya ferris. Ayo ta" ucap kinara. 


     Dasha mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya. Teringat akan mamahnya yang semalem dasha hanya mengabarkan dia sedang menginap dirumah kinara. Dasha menggerakkan jarinya untuk mengetik sebuah pesan.

Mah.. Aku ada dirumah sakit Mitra Keluarga. Maaf mah semalem aku bohong sama mamah, nanti aku pulang aku ceritain semuanya. Love u mum.

Lalu dasha memasukkan ponselnya ke dalam tas, dan menghampiri mereka. Ferris yang nampak lemah dan letih tak berhenti menggenggam tangan ayahnya.

"Kata dokter apa ris?" tanya Dafa.

Ferris melepaskan tangan ayahnya dari genggamannya dan mendongakkan kepalanya.

"Gagar otak, karena benturan keras" sontak Kinara dan Callista menutup mulutnya.

"Tapi ayah lo ada kemungkinan sembuh kan ris?" ferris menunduk.

"Ada 2 kemungkinan kata dokter. Kalaupun sembuh, ayah gue bakal beresiko amnesia. Dan.."

"Dan apa ris?"

"Meninggal" mereka semua terkejut kecuali dasha yang sedari tadi hanya menunduk dan mengusap punggung ferris.

"Gue gak tau apa yang bakal terjadi sama ayah. Tapi gue belom siap kehilangan ayah gue"

Mereka kehabisan kata-kata, hanya terdiam dan menunduk.

     Pintu kembali terbuka, terdapat wanita cantik yang umurnya bisa dibilang masih muda menghampiri teman-teman ferris. Refleks mereka menoleh ke arah wanita itu.

"Hai, kalian teman-teman ferris bukan?" mereka mengangguk.

"Apa sudah ada yang kenal saya?" dengan cepat Dafa dan Dasha langsung menyalimi wanita itu.

"Apa kabar tan?" tanya dafa.

"Baik anak cakep"

Diikuti oleh Rafael, Callista, dan Kinara yang satu per satu menyalimi Wilda. Ferris berdecih sebal melihat tingkah wilda.

This Love is PainfulWhere stories live. Discover now