chapter {5}

11.8K 791 14
                                    

vote komen gaisu! aku mengharapkan dukungan dari kalian semua💪💋

 

👟

" Assalamualaikum, bulan! bulaaaaan. " teriak bintang dari luar pagar sembari menggoyang-goyangkan kakinya.

tak lama muncul seseorang dari dalam pintu rumah, ayahnya bintang. beliau tersenyum hangat. perawakannya yang tinggi, kurus, memakai kacamata, membuatnya makin berkarisma.

" walaikumsalam, eh bintang. sini masuk tang. " jawab ayah bulan. tangannya tergerak melambai-lambaikan berisyarat agar bintang duduk disampingnya.

bintang mencium tangan pria dihadapannya yang mungkin sudah berumur kepala empat.

" bulannya mana om? "

" tuh dikamarnya, abis solat subuh tadi dia sama sekali gak keluar dari kamar. " ucap ayah bulan seraya menaruh gelas kopi di meja sampingnya.

" kamu mau ngajakin dia jogging ya? " tanyanya lagi yang dibalas bintang dengan sebuah anggukan.

" hah, anak itu tang. pasti tidur lagi jam segini. om udah sering kali bangunin dia buat ngajakin dia jogging, senam pagi, tapi tetep aja gak mau. "

" pantes tambah gede. " kata bintang tanpa sadar. segera ia menepuk mulutnya dengan cepat. ayah bulan yang mendengar ucapan dari bintang tertawa pelan.

" bener tang, makin hari si bulan itu badannya tambah gede aja. om takut nanti dia kena obesitas. " ucapnya dengan gusar.

" eh kamu mau jogging kan sama bulan? yaudah sana bangunin, biar gak kesiangan. "

" iyaa om, bintang masuk dulu. "

bintang berjalan ke arah kamar sahabatnya itu. pintu ber cat pink, banyak tempelan unicorn di setiap ujungnya, dan sebuah gagang pintu berwarna biru membuat kamarnya mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dari pintu yang lainnya.

diketuknya pintu itu dengan agak sedikit keras.

" bull... bulannn. " panggil bintang seraya menggedor- gedor pintu.

tak ada sahutan dari dalam. bintang memegang gagang pintu itu dan mendorongnya dengan pelan. ternyata tidak dikunci.


matanya menatap gadis ada didepannya.

" ckckck, masih tidur nih anak. bull! bulannn... kamu gak inget apa yang kita omongin tadi malem? bulllllll! " bintang berdecak kesal. bulan sama sekali tak merespon ucapannya.

terlintas difikirannya sebuah ide. kemudian ia tersenyum miring.

💨💨💨

" bulan, udah dong larinya. "

gadis itu menulikan pendengarannya. ia masih marah kepada laki-laki itu. bisa-bisanya tadi pagi ia dikejutkan dengan disiram air se ember. mana sepulang dari acara jogging ini, ia harus menjemur badcover nya yang besar itu.

bulir-bulir keringat terus terusan keluar dari kulitnya. baju yang tadinya berwarna biru pucat, kini terlihat terang karena basah. namun ia masih terus saja berlari memutari taman mini ini yang ada di kompleknya.

" bull! udahan dong, nanti kamu pingsan. aku gak kuat mau bawa kamu pulangnya. " teriak bintang agak kencang.

lagi-lagi perkataan bintang tidak disahuti bulan. bulan masih marah karena kejadian tadi.

" bulan! dengerin aku. kamu tuh udah lebih dari sepuluh putaran! jangan bikin diri kamu susah sendiri lah. " marah bintang. ia menjadi sedikit kesal karena sifat keras kepala nya bulan.

bulan mendengus kesal, kaki nya berjalan ke arah bangku taman yang sekarang di duduki sahabat nya itu.

" apa liat- liat!? "

" galak banget sih. "

bulan menatap bintang sinis. lihat saja, kalau sepulang dari jogging ini bintang tak mau membantunya mengangkat kasurnya untuk dijemur, jangan harap ada maaf dari dirinya.

" maaf dehh. tadi pagi kamu itu bener-bener gak bisa di ajak kompromi tau bul! tadi malem kan kita udah janjian mau jogging, tapi kamu nya malah lelet gitu. mana susah dibangunin lagi. terpaksa deh aku bangunin kamu pake cara kayak gitu. " bintang memasan wajah cengar-cengir yang membuat bulan tambah kesal se kesal nya.

" tapi gak gitu juga kali tang banguninnya! kamu itu... kayak bangunin hewan aja pake segala disiram! betkafer aku juga basah gara-gara kamu! aku harus ngomong apa nanti sama bunda. nanti dikiranya aku ngompol lagi yang ada. " amuk bulan.

" iyaaa aku salah. maaf yaa bul aku gak bermaksud apa-apa kok. nanti aku ngaku sama bunda deh kalo aku yang basahin tempat tidur kamu. " bintang menggenggam tangan gadis yang ada disampingnya. berusaha memegang janjinya, dengan penuh harap bulan akan mempercayainya.

" hemm. "

bintang bersorak senang. kemudian tangannya mengambil botol minuman yang ada di kresek hitam disebelah kirinya. lalu menyodorkan kepada bulan.

" nih, sebagai ucapan maaf dari aku. "

bulan berdecih remeh. " masa cuma aer minum doang. kamu lagi kere atau gimana tang? "

" e--ehh enak aja. aku ini bukan kere tau bul, tapi lagi ngumpulin uang buat beli ps. ps aku yang ada dirumah rusak soalnya. tapi karena hari ini menurut aku spesial, aku teraktir makan deh. "

wajah bulan berseri-seri. " sekalian nonton ya tang?? " ucapnya dengan puppy eyes.

bintang mengusap dadanya dengan sabar. bulan ini, memang suka tak tahu diri. sudah ditraktir masih saja minta lagi.

" iya deh iyaa. "

" makasihhh bintang sayang! " bulan memeluk tubuh sahabatnya dengan erat. yang dipeluk berusaha menghirup nafas karena nafasnya tersendat-sendat akibat pelukan yang terlalu kencang dari sang pelaku.

" iya-iya. lepas cepet ah, aku susah napas tau bul. udah yuk kita pulang, siap-siap mau nge date berdua. anggep aja ini perayaan karena kamu mau jogging sama aku tadi.  "

SURRENDER(Selesai)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum