chapter {9}

9K 669 25
                                    

bahkan ketika matahari enggan untuk bersinar lagi, aku disini tetap takkan pergi dan akan bertahan pada rasa ini. - bulan anindya.

🍓🍓🍓

sudah setengah jam lamanya bulan menunggu bintang di parkiran. kakinya sudah pegal berdiri di dekat motor laki-laki itu. ia celangak-celinguk mencari keberadaan bintang yang katanya akan datang namun tak juga memunculkan batang hidungnya sekalipun.


ia memutuskan untuk mengetik pesan kepadanya.

WHATSAPP

bintatang☆                      📷     📞    
mengetik...

p
p
p
tang! kamu dimana? aku udah nunggu setengah jam disini
deket motor kamu.
16.32 dilihat.

astaga bul! aku lupa suer. aku lagi di ruang guru. bahas masalah lomba basket buat bulan
depan:(
16.33 dilihat.

bintang! aku capek tau nunggu kamu disini!!! tau ah aku
ngambek.
16.33 dilihat.

yah bull maap:(
bul
bull
bulan maap aku lupaa
p
p
p
p
p
sebentar lagi aku keluar kok bul

apsh. bntr2 tp nnti ksininya sejam lg. tau ah bte bgt aku sm kmu! udhlh aku pulang sndiri. bay.

bulan menatap layar ponselnya dengan jengkel. ia hentak-hentakkan kakinya sambil berjalan menuju gerbang. bisa bisanya pria itu lupa. dan seenak jidatnya bintang menyuruhnya agar menunggunya kembali.

ia putuskan untuk berjalan kaki menuju halte bus. semoga saja masih ada bus yang lewat di sore hari seperti ini. derung suara kendaraan membuatnya komat-kamit tak jelas.

sebuah motor berhenti dihadapannya dengan tiba-tiba. bulan terkejut karena ban motor itu hampir saja mengenai kakinya. pengendara motor itu membuka helmnya.

" riski? kamu riski kan? yang waktu itu pinjemin aku hodie waktu ujan? " tanya bulan dengan bertubi-tubi.

" lo mau tetep disini atau gua anter? "

" kok kamu malah nanya balik? " heran bulan.

rizqie menghela nafas pelan. kepalanya menengok kebelakang dan diikuti bulan. " liat tuh hampir macet gara-gara kita. lo tetep gak mau ikut? biasanya jam segini ada balap liar. lo mau keserempet? trus ngeguling ke trotoar trus kelindes trek trus--- "

" ihh iya-iya aku naik! " panik bulan seraya naik ke motor pemuda itu. kakinya susah menaiki motor itu karena kakinya terlalu pendek.

" ihh nggak bisa! gimana dong susah nih. " sebal bulan seraya mengerucutkan bibirnya kedepan.

rizqie menepuk-nepuk pundaknya. " pegangan disini. "

" gamau! kamu nanti modus. "

" yaudah gua tinggalin. " rizqie sedikit menggas motornya.

" ishhhh iyaaa iyaa. " kesal bulan. ia memegang pundak laki-laki itu seraya menaiki motor. berhasil.

" udah? "

bulan mengangguk. lalu motor itu mulai berjalan membelah keramaian yang ada di tengah jalan. angin berhembus kencang. rambut bulan menjadi terbang kesana kemari.

SURRENDER(Selesai)Where stories live. Discover now