chapter {12}

8.6K 621 14
                                    

~~~

" dia rizqie. temen baru aku. "

lagi lagi bintang menceramahinya. " kamu itu cewek bulan, harus bisa jaga diri. temenan sama cowok jangan suka asal, kita nggak tau kan dia itu temenan sama kamu mau niat jahat atau baik. lagian kamu ini, kok bisa-bisa nya terbuka sama orang yang gak dikenal. "

" lah kalo aku cewek kenapa emang? aku juga bisa jaga diri kok. masalah kenal atau gak nya, yang penting kan aku udah kenal sekarang. kamu nih jangan terlalu kekang aku lah, aku juga mau punya temen. masa temen aku cuma kamu aja. kamu aja banyak kan temennya? aku gak pernah larang. lagian tang, kamu gak boleh ngekang aku. kita cuma sebatas sahabat, nggak lebih. " ujarnya membela diri.

bintang berdiri dengan muka yang me merah padam. rahangnya mengeras. " aku ini takut kamu kenapa-kenapa bulan! kamu ngerti gak si maksud aku. wajar dong kalo aku ngasih tau kamu. bukan masalah sahabat atau siapa, aku gak perduli status kita. posisinya aku ini dipercaya sama ayah bunda kamu biar jagain kamu. aku nih disuruh mantau kamu bulan sama mereka. aku gak mungkin matahin kepercayaan mereka yang udah aku pegang dari kita kecil. kamu udah aku anggep sebagai saudara sendiri, kamu paham gak sih!? "

gadis itu mengangguk- angguk. kepalanya tertunduk, menahan air mata yang sewaktu-waktu bisa tumpah. baru kali ini bintang membentaknya. ya, ia memang salah. seharusnya ia tadi tak mengucapkan kata-kata seperti itu. seharusnya ia sadar, selama ini ia selalu menjadi beban untuk semua orang.

" m--maaf tang. "

laki-laki itu melunak. dirinya sadar telah membentak sahabatnya itu yang notabe nya tak bisa dibentak oleh siapapun. ia memeluk tubuh bintang. berulang kali ia bisikkin ditelinga bulan kata " maaf " karena tadi telah membentaknya. ia benar-benar lepas kontrol tadi.

" udah jangan nangis. aku minta maaf. aku bener-bener khawatir sama kamu bull. "

" iya. " jawab bulan dengan suara serak.

" kamu belum jawab pertanyaan aku yang kedua. gimana bisa seorang berlian, mau bantuin kamu tadi? " tanya bintang penasaran.

" aku gak tau. tiba-tiba dia nolongin aku waktu aku mau ngebersihin sepatu natasha. "

" intinya kamu harus ngejauh dari berlian. jangan sampe kamu deket-deket sama dia. dia itu bahay bull, aku kan udah sering ngingetin kamu tentang itu. berlian itu punya banyak musuh, kamu jangan sampe terpana sama dia. "

bulan bergaya seolah-olah ingin muntah. masa ia seorang bulan terpana dengan berlian yang wajahnya datar seperti triplek itu.

" iya. aku gak akan deket-deket sama dia. "

" eh iya aku mau nanya nih sama kamu, kali aja kamu ngasih pendapat yang bener-bener pas di hati aku. "

bukan menunjukkan wajahnya seolah-olah bertanya " apa? "

" kamu tau kan anisa balik lagi kesini. bahkan dia sekelas sama kita. aku udah berusaha yakinin hati aku, kalo aku udah move on dari dia. tapi nyatanya gak bull. aku belum bisa lupain dia dan masih suka sama dia. menurut kamu, aku harus gimana sama dia? "

eh? kenapa tiba-tiba dadanya sesak. oksigen tiba-tiba seperti hilang. padahal ia yakin ia sana sekali tidak mempunyai riwayat penyakit asma. dipejamkan matanya sejenak. dadanya berdenyut nyeri bukan main. ada apa ini? kenapa rasanya sakit sekali waktu ia mendengar penuturan dari bintang?

" e-- ehh kamu gak papa bul? "

bulan menunjukkan senyum paksanya berisyarat tidak terjadi apa-apa. sebaiknya sehabis ini, ia akan bertanya kepada rizqie masalah ini.

" aku gak bisa jawab. masalah itu, kamu gak boleh denger pendapat orang lain menurutku. takutnya nanti kamu malah ngikutin saran aku terus kamu nyesel tang, aku gak mau gitu. jadi, kamu ikutin aja kata hati kamu. kamu pasti tau yang baik buat kamu itu apa. aku ke kelas duluan ya, bentar lagi bel. "

🍫🍫🍫


" bulan! " panggil nadya, teman sekelasnya yang sangat baik menurutnya.

sontak ia menengok dan melambai-lambaikan tangannya. " kenapa nad? "

teman kelasnya itu menyuruhnya menunggu untuk menghirup udara karena ia tadi berlari kencang hingga ngos- ngosan.

" bintang. dia nembak anak baru di kelas kita. lo gak tau? "

bulan terlonjak kaget. dadanya yang tadi sudah reda dari nyeri, kini kembali muncul. tangannya gemetar. apa ia harus melihat? atau putar arah menuju gerbang untuk pulang?

" bull? kamu kenapa? ayok kalo mau liat. aku anterin. " tanya nadya dengan khawatir.

" nggak papa. aku pulang aja deh nad, soalnya buru-buru. bayduwey, makasih yaaa udah ngasih tau. aku duluan. "

ia berbalik memunggungi teman kelasnya itu. langkahnya ia percepat. tidak! apa yang sedang ia alami sekarang. kenapa seperti ini jadinya. apa ia harus kembali merelakan bintang untuk anisa seperti dulu? kenapa ia harus selalu kalah jika disandingkan dengan anisa?


SURRENDER(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang