chapter {7}

9.6K 626 5
                                    

vote & komen shay!

...

degub jantung bintang berdetak tak karuan. matanya terus-terusan menatap wanita yang ada dihadapannya sekarang. entah apa yang harus ia lakukan sekarang. haruskah ia pergi begitu saja dengan bulan? atau menerima kembali sosok anisa dalam hidupnya?

" tang? kamu kenapa? " tanya anisa.

bintang membuyarkan lamunannya.

" a--ahh iya? "

" aku boleh makan bareng kalian? kebetulan temen aku tadi pergi pamit mendadak katanya mau ada acara. boleh? " tanya nya sekali lagi.

tanpa sadar bintang menganggukkan kepalanya. bulan yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya itu, hanya menghela nafas pelan. mungkin setelah ini acara nge-date nya bersama bintang akan berakhir begitu saja.

" lo gak pesen makanan? " tanya bintang mencairkan suasana yang sempat canggung.

" oh aku lupa tadi. aku udah makan pas mau kesini sama nesya. "

tuhkan dia cuma cari alesan. bilang aja cuma mau deket-deket sama bintang. - batin bulan kesal.

bintang mengangguk. kemudian melanjutkan acara makannya yang tertunda tadi.

" oh ya tang, kamu sekolah dimana sekarang? "

" di SMA GEMILANG. " jawab bintang di sela-sela makannya.

" kayaknya aku harus bilang deh sama mama, biar dimasukin ke sma yang sama kek kamu. "

bulan yang mendengar ucapan dari anisa langsung tersedak. dirinya terbatuk-batuk hingga mukanya me merah. dengan sigap bintang menyodorkan minuman yang ada di hadapannya. segera bulan menerimanya dan meminumnya dengan sedikit agak rakus.


" kamu gak papa bul? masih sakit gak tenggorokkan nya? " tanya bintang dengan khawatir. bulan menggeleng seraya mengusap-usap dadanya.

" makanya hati-hati dong. aku tau kamu laper, tapi jangan cepet-cepet juga makannya. " canda bintang.

bulan tertawa pelan.

sedangkan anisa, ia menatap bulan dengan tak suka. namun seperkian detik wajahnya berubah senyum. senyum palsu. sebisa mungkin ia tak boleh kelihatan bintang jika dirinya membenci wanita berbadan gendut ini.

" kamu bulan kan? " tanya anisa dengan manis.

" iya. "

" hebat ya masih jadi temennya bintang. " anisa berusaha bercanda namun tak ada satupun dari mereka tertawa.

cewek gaje! gak ada yang lucu tapi ketawa. - sorak bulan dalam hati.

'' ehm bull, kamu udah selesai belum? buruan yuk. " kata bintang.

" lah kok cepet-cepet banget? emangnya abis ini kalian mau kemana? " sahut anisa.

" ehh itu--- "

" aku sama dia mau kerumah tante aku. duluan yaa nis! " bulan menarik lengan bintang dengan cepat. mereka segera membayar ke kasir dan meninggalkan tempat itu.

" makasih yaa bul, kamu emang penyelamat aku. "

" iyaa sama sama. yaudah ini kita mau kemana? "

" kayaknya ke toko sepatu dulu deh. aku mau beli sepatu olahraga. "

" serius? sepatu kamu udah banyak lho. masa mau nambah lagi? "

bulan menatap sahabatnya tak percaya. baru kemarin ia melihat bintang memamerkan sepatu barunya, kini ia akan membeli lagi.

" bosen, hehe. udah ayok! " gantian bintang menarik lengan bulan. mereka sekarang berjalan menuju ke sebuah toko di lantai dua. tempatnya luas, ramai pengunjung, dan rapih membuat dirinya dan bintang memutuskan beli disana.

bintang tampak sedang memilih sepatu yang ada ditangannya. terdapat dua sepatu berwarna hitam dan merah tua.

" bul, kata kamu... aku harus pilih yang mana? " tanyanya menimang-nimang.

" merah aja deh. item kan udah banyak dirumah kamu. " ujar bulan berpendapat.

" tapi, aku lebih suka sama yang item bull. "

" yaudah pilih yang item aja. "

" tapi, warna item kan udah banyak ya bull dirumah. "

bulan melayangkan sebuah bogeman ke kepala laki-laki itu. sungguh ia geram bukan main. bintang ini, plin plan nya minta ampun.

" kamu nih labil banget! giliran dikasih pendapat enggak mau. dasar! "

bintang cengengesan. tangannya menaruh kembali sepatu hitam yang ada ditangannya ke rak bagian atas.

" yaudah aku pilih merah. " bintang berjalan mendahuluinya.

" tapi, kalo sampe rumah aku ngga suka. kamu ya yang tanggung jawab. "

bulan menatap punggung sahabatnya yang super bikes itu tak percaya. sungguh ia kesal kesal kesal!

" bercandaaa bulann! baperan banget sih kamu. cepet jalannya, filmnya bentar lagi mau mulai. aku bayar dulu, kamu tunggu depan pintu sana aja. tapi inget ya, jangan ngadahin tangan. nanti dikiranya kamu tukang minta-minta lagi. "

setelah mengatakan itu, bintang langsung ngacir ke kasir dan mengantri.

" BINTANG!!!!!! "

SURRENDER(Selesai)Where stories live. Discover now