chapter {43}

6.1K 454 11
                                    

belum juga ada satu hari, berita tentang berpacarannya bulan dengan berlian tersebar di seantero SMA GEMILANG. banyak yang memberi pujian tentang bulan yang berhasil menaklukkan hati seorang pria berhati es, namun ada juga yang menghujat karena idolanya sekarang sudah mempunyai pasangan.

kini bulan tengah menunggu berlian di parkiran. tadi sewaktu di kantin, laki-laki itu mengatakan jika dirinya akan mengantarkan bulan pulang kerumah. hatinya berbunga-bunga mengingat itu. belum apa-apa ia sudah membayangkan jika dimotor nanti ia akan memeluk punggung besar pacar barunya itu dari belakang dan berlian akan mengucapkan ' i love you ' kepadanya.

wajah berlian terlihat dari kerumunan itu. wajahnya masih sama, datar tanpa ekspresi. walaupun begitu bulan tetap suka kepadanya. seolah ada magnet yang menarik bulan agar terus ingin mendekat ke arah berlian.

laki-laki itu segera menaiki motornya dan menghidupkannya.

" yok. "

bulan mengangguk senang dan segera menaiki motor itu. banyak pasang mata menatapnya iri karena berdekatan dengan berlian. bulan harus bangga akan hal itu.

" berlian. " panggil bulan.

laki-laki itu menaikkan alisnya pertanda menjawab 'apa'.

" bulan boleh meluk kamu? " pinta bulan dengan malu-malu.

berlian berdeham tanda persetujuan. bulan memeluk tubuh besar itu dari belakangm aroma parfum maskulinnya sangat wangi membuat dirinya ingin mabuk seketika. ini lah impiannya. impian yang sekarang menjadi kenyataan. menjadi pacar seorang berlian wicaksana.

" makan? "

" hah? " bulan menatap wajah laki-laki itu dari kaca spion dengan bingung.

" lo mau makan? " tanyanya sekali lagi.

bulan mengangguk-angguk. ahh, hari yang indah. palingggg indah. sekarang cintanya terbalaskan, tak akan ada lagi rasa sakit yang ia rasakan. semuanya... sudah menjadi kenyataan.

" berlian, bulan mau tanya sesuatu. "

" ya. "

" kamu beneran suka sama aku? "

" ya. "

" beneran cinta? " senyuman gadis itu kian mengembang.

" ya. "

tolong semuanya! bulan baper banget sekarang - batinnya.

" bulan juga suka berlian. " ungkapnya seraya mendusel-duselkan wajahnya di punggung berlian.

tak butuh waktu lama, mereka sampai disebuah kafe yang ramai pengunjungnya. berlian mengamit tangannya dan menggenggamnya dengan lembut.

" jangan lepasin tangan ini dari sisi gua. "

yaa tuhan!!! bulan bahagia bangett.

🐾🐾🐾


" om gak salah kan? gak mungkin dia itu orangnya! " tanyanya sekali lagi dengan suara agak kencang. kepalanya seketika berdenyut nyeri mendengar kebenaran yang telah terungkap ini. mengapa dunia sekecil ini, mengapa ia harus ditakdirkan menjadi saudara tirinya dia, mengapa takdir mempertemukannya dengan dia seperti ini.

" om gak pernah salah orang put. bahkan om udah ngecek ulang berkali-kali data ini. semuanya tetap sama, dia saudara kamu. "

" om... tolong cek sekali lagi... i--ini pasti keliru. saya gak mungkin saudaraan sama dia om. t--tolong om.. " pintanya dengan lemah.

" sudah saya cek berkali-kali putra. hasilnya memang selalu tetap sama. kalau kamu tidak percaya, sebentar lagi akan saya kirimkan data ini ke kamu. agar kamu bisa memastikkannya sendiri. "

" oke om, makasih. "

" iya sama-sama. "

tutt.

punggungnya merosot jatuh. ia tak percaya ini. sebegitu jahatnya ia karena telah menyakiti dia. dia yang selalu menjadi setiap amarah putra, sekarang nyatanya adalah saudara tiri nya sendiri.

matanya terpejam dengan kuat. air mata menerobos kelopak matanya memberontak ingin turun. dadanya terasa sangat sesak sekarang. apa yang harus ia katakan kepada ibunya. bukannya membantu saudaranya itu, yang ada putra malah mengantarkannya menuju maut.

sudah seminggu yang lalu, orang yang telah melahirkan putra pergi dari rumah ini. ayahnya mengantarkannya kesebuah rumah sakit jiwa. kekerasan demi kekerasan membuat psikis ibunya rusak drastis. setiap malam ia akan berteriak tak jelas. hati anak mana yang sakit melihat ibunya dalam keadaan seperti itu?

baru kemarin ia menjenguk ibunya. keadaannya tetap sama. beliau berulang kali mengatakan 'bawa dia kesini'. terkadang saat perawat rumah sakit itu kewalahan, mereka selalu menyuntikkan obat bius ke ibunya.

apa yang harus ia lakukan? memilih temannya... atau menyelamatkan ibunya? tangannya menjambak rambutnya sendiri dengan kuat. ia tak tahan dengan semua ini. keadaan yang membuat dirinya lemah tak berdaya.

bagaimana caranya agar putra bisa menyelamatkan dia? ranjau itu terlalu susah untuk ia hanguskan. ya, hanya dengan satu cara. ia harus memberitahu gadis itu dengan cepat.

hayoo menurut kalian siapa nih si 'dia' ini?

SURRENDER(Selesai)Where stories live. Discover now