bag 3

5.9K 450 5
                                    


" Saya sudah bilang , kamu ga baik baik aja , penyakit kamu butuh penanganan yg lebih serius "

Gadis yg mendengar ucapan dokter itu Hanya mampu menunduk menahan tangisnya , ia berharap tak mendengar ucapan dokter itu , ia berharap tak pernah memeriksa penyakit nya ke sini .

" Caca ? Kamu baik baik aja ?" Tanya sang dokter .

Caca menonggak dan tersenyum tipis
" Maaf dok , biaya konsultasi hari ini-"

" Kamu gak perlu pikiran itu "

" Dok saya gak mau berhutang lagi sama dokter "

Dokter alan hanya bisa pasrah , tapi setidaknya ia bisa memotong biaya yg harus di bayar oleh caca .

Trotoar begitu terasa sangat sepi , motor dan mobil yg melintas bagaikan angin lalu oleh caca .

Hawa dingin ia abaikan , langit mendung pun tak ia pedulikan , Caca hanya berfikir , knp ia harus di lahirkan ? , Ia selalu merasa sendiri bahkan di saat ia berada di keramaian.

Tapi semuanya ia nikmati , walaupun ia begitu tersiksa , Caca selalu berusaha menikmati setiap detik nya , karna Caca perfikir begitulah jalan hidup nya .

" Caca !"

Caca membalikan badannya , sorot matanya bertemu dengan pria itu lagi , Aksa tentu nya.

" Kita emg jodoh " ucap Aska .

Caca hanya diam , ia kembali berbalik dan mengambil langkah menjauh .
Aksa yg melihat itu langsung mengejar nya .

" Lo kok bisa di sini mlm mlm "

" Karna gak ada yg larang gue " ucap Caca cuek .

" Kalau gue larang Lo "

" Gue ga peduli "

Aksa tersenyum , ia menggandeng tangan Caca tanpa meminta izin dari sang pemilik jari jari lentik itu .

" Apaan sih " ucap Caca sambil menarik tangan nya .

Aksa tetap lah Aksa , apa yg ia ingin lakukan , pasti ia lakukan , Aksa kembali menarik tangan Caca dan menggandeng nya dengan erat .

" Gue bukan troli yg harus di pegangin ke mana mana "

Aksa tersenyum " Lo emg bukan troli , tapi jantung "

" Knp harus jantung "

" Karna jantung bagian paling penting di hidup gue " ucap Aksa sambil memberikan tatapan menggoda nya .

Caca bergidik geli " gue takut Lo kesurupan hantu trotoar "

" Gue ga kesurupan , cuma lagi falling in love "

" Lo beneran ga sehat kayaknya " ucap Caca lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Aksa .

" EH TUNGGUIN NANTI GUE DI MAKAN HANTU PERAWAN TROTOAR GIMANA !" teriak Aksa .

Caca hanya tersenyum mendengar teriakan itu .

💮💮💮💮💮💮💮🌵💮💮💮💮💮💮💮

Caca membuka pintu dengan perasaan riang , entah knp ia merasa sangat bahagia malam ini , rasanya malam ini adalah malam spesial untuk nya , atau itu hanya karna ia sudah lama tak merasakan perasaan bahagia ?.

" Dari mana kamu !" Bentak seorang wanita yg sepertinya sudah menunggu nya sejak tadi .

Caca menghela nafasnya , apa ia tak boleh merasa tenang walau hanya sehari ?

" Dari tempat kerja mah "

" Kamu pikir mamah ga tau cafe tempat kerja kamu itu tutup jam berapa ?"

Caca hanya diam , bibir nya terkantup rapat , ia tak mau mengeluarkan kata kata yg hanya membuat suasana menjadi keruh .

" Kamu dari club iya ? Huh ? , Atau berduaan sama cowok ?"

Caca menongak kaget " mah aku ini anak mamah ! , Knp mamah tega ngomong kaya gitu ?!"

" Saya bahkan ga berharap pernah ngelahirin kamu !!"

" Dan Caca ga pernah berharap punya ibu kaya mamah !!!" Teriak Caca .

PLAK !!

Bunyi tamparan itu seketika membuat suasana menjadi hening , Caca memegang pipi nya yang terasa panas , ia yakin pipi nya sudah memerah sekarang .

" Harus nya kamu bersyukur pernah saya lahirkan !! Dasar ga tau di untung !" Ucap ny lalu pergi meninggalkan Caca yg masih membeku di tempat .

Dunia seakan terhenti , lagi ? Apa ini yg harus ia terima setiap hari , bahkan Caca tak pernah merasa nyaman di rumah , ia seperti tak pernah memiliki seorang ibu , andai ia punya nenek atau kakek yg bisa menjadi tempat nya berlindung .

Jangankan nenek atau kakek , ayah ny pun tak pernah memberi kabar padanya .

Apa Caca harus menangis lagi ? Apa ia harus menyia nyiakan air matanya lagi ? , Apa dengan menangis ia bisa mendapatkan kebahagiaan ? .

" Knp mamah ga bunuh Caca aja , Caca ga bisa ninggalin kalian , kecuali kalian yg buat itu terjadi " ucap Caca dalam hati .

Caca punya ibu , ayah bahkan Abang , tapi ia seperti tak pernah punya keluarga , terakhir kali ia merasakan kehangatan keluarga adalah saat ia masih ada di bangku kls 2 SD , tapi semua itu berubah saat sang ayah memutuskan untuk pergi dan membawa kembaran sekaligus Abang nya .

Caca tak peduli dengan orang lain , ia tak pernah sedih saat tak ada yg Sudi berteman dengan nya , tapi hati nya sesak saat mengetahui bahwa keluarga nya sendiri tak menginginkan nya .

Apa salah nya di lahirkan di dunia ini ? Apa ia aib bagi keluarga nya , apa paras nya begitu buruk rupa ? Atau ia bodoh ? .

Semua pertanyaan itu tak pernah terjawab , bahkan bila terjawab pun caca tak siap mendengar nya .

" Keluarga apa nya ?" Gumang Caca

Caca mengambil segelas air dan meneguk nya hingga habis , ia membuka tudung saji di atas meja , lagi dan lagi hanya ada sebuah roti dan selai kacang di sana .

TING !

caca merogoh ponsel nya di dalam saku celana , ia mengerutkan keningnya saat melihat pesan dari orang tak di kenal

+628977*****

:Ca ini gue aksa
: Save !!
:Caca!!!!

Iy bawel :
Lo dpt no gw dari mana:

:gak penting yg penting
:besok Lo ke taman kmrn
:besok Lo free kan
:ca ?
: Cantik

Caca berfikir keras , sebenarny besok ia harus pergi ke cafe , tapi dengan keadaan mood yg seperti ini , seperti nya tak ada salah nya Caca meminta izin

Iy :

:oke gue tunggu
: See you 😘

Caca tersenyum geli melihat pesan terakhir yg Aksa ketik , tunggu ? Senyum ? Sejak kapan Caca bisa tersenyum secepat itu .

Caca mengabaikan semua pertanyaan itu , ia segera bergegas masuk ke kamar dan membersihkan dirinya .

PERGI | New Story  ( END )Where stories live. Discover now