" haiiii thanks Udah baca cerita ini, jangan lupa vote nyaaa"
*********
" Semua akan balik ke posisi nya masing-masing "
*********************
Caca kembali ke cafe setelah beberapa hari izin , ia cukup senang kembali bekerja , setidaknya ia tak perlu merasa kesepian lagi seperti di apartemen .
Seperti biasa Caca bertugas menjadi pelayan sekaligus bertugas bersih bersih di dapur .
" Ca meja no 4 " panggil bang aji .
Caca mengangguk " iyaaaa "
Caca mencuci tangan nya lalu bergegas membawa pesanan ke meja itu , saat ia ingin melangkah bang aji menahan tangan nya .
" Ca , Abang ga tau ada apa , tapi gue kasih waktu buat Lo " ucap bang aji sambil tersenyum.
Caca mengerutkan dahi nya tak paham , tapi ia kembali fokus pada tugas nya , dan bergegas ke meja no 4.
" Permisi ini pesanan nya , dua capuccino , dua nasi goreng pedas yang satu tanpa telur " ucap Caca tanpa menoleh dan sibuk menaruh pesanan itu di meja .
" Caca ?"
Caca membeku seketika , jantung nya berdegup kencang , dan nafas nya tercekat , suara ini , suara yang sudah ia lupa bertahun tahun .
Caca menoleh ke samping kanan nya "ayah?!"
Pram tersenyum dengan mata yang berkaca kaca " maaf ayah telat " .
Tak terasa air mata nya jatuh begitu saja , tapi ia tetap diam , rasanya ia ingin sekali berlari dan menghindar dari situasi ini , tapi ia juga tak bisa berbohong pada diri nya sendiri , kalau ia merindukan keluarga nya .
Caca melihat ke belakang , dari jauh bang aji tersenyum sambil mengangguk seolah mengatakan kalau ia memberi nya waktu untuk mengobrol .
" Ca ?" Panggil chakra yang sejak tadi ada di situ .
" Ehm , yha kalau begitu saya permisi " ucap Caca , lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja .
Caca berbalik lalu mengusap air mata nya , dan berjalan secepat mungkin ke arah dapur .
" Ca-"
Baru saja chakra ingin menyusul Caca , tapi Pram mencekal dan menghentikan nya .
" Ayah paham kalau Caca butuh waktu " ucap nya , walaupun hati nya berkata lain.
Caca mencoba menenangkan diri nya di dapur , jantung nya berdegup kencang tak karuan , nafas nya juga sesak , hingga tak terasa darah segar keluar dari hidung nya .
" Kenapa harus sekarang sih " kesal Caca ia menyeka darah nya kasar menggunakan tisu .
" Ca Lo ga papa ?!" Tanya bang aji yang kaget melihat kondisi Caca .
Caca menggeleng kecil " maaf ya bang , gue kaya nya pulang cepet"
" Ga papa , gue anter ya "
" Ga usah "
Caca langsung bergegas membereskan tas nya lalu pergi dari cafe , Caca duduk diam sembari menunggu taksi online yang ia pesan , kepala nya terasa pusing dan badan nya lemas .
Ia kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu , jujur ia sangat merindukan Pram dan chakra , tapi entah kenapa ia selalu ingin menghindar dari mereka .
YOU ARE READING
PERGI | New Story ( END )
Teen FictionRumah , sekolah , itu hanya kata pengganti neraka bagi seorang Caca . Bagi Caca hidup ini terlalu menyakitkan untuk di jalani , masa masa SMA yg menjanjikan kisah warna warni , malah meninggalkan kisah kelam . Cahaya yg ia nanti akhirnya datang , ta...