bag 18

4.6K 367 8
                                    

*haiii thanks buat kalian , jangan lupa vote , comen , kalau kalian suka ¶*

***********
" Jangan Lo pegang kalo emang itu sakit "

********

Di dalam UKS nada mengobati Caca dengan telaten , sedangkan Aksa hanya menonton bagaimana Caca meringis kesakitan.

" Nanti di rumah Lo ganti sendiri bisa kan perban nya "

Caca mengangguk kecil " thanks nad "

Nada mengangguk " sa gue keluar ya "

Nada keluar dari UKS , menyisakan Caca dan Aksa dalam keheningan , Caca tak berminat untuk bicara , sedangkan Aksa takut untuk memulai .

Caca berdiri dari tempat duduknya berniat keluar , tapi Aksa menahan tangan nya membuat langkah Caca terhenti .

" Kenapa ? "

Caca mengernyit " apa nya yang kenapa ?"

Aksa mendongak menatap Caca " kenapa Lo ga pernah mau cerita sama gue ca , Lo anggap gue apa " ucap Aksa dengan wajah sedih nya .

Caca tersenyum kecil " kenapa Lo nanya ke gue sa , gue mau cerita sama Lo , tapi Lo selalu mojokin gue seoalah olah gue yang paling bersalah , dari tatapan Lo aja Lo ga yakin sama semua omongan gue sa "

Aksa terdiam , memang benar selama ini ia terlalu memihak kepada Dila , ia tak pernah sekalipun mendengar penjelasan dari Caca , dan memang benar juga kalau ia selalu membuang rasa percaya nya pada Caca .

" Maaf "

Caca menggeleng " ga , ga ada yang perlu di maafin , masalah gue sama Dila emang rumit , Lo ga akan paham walaupun gue sendiri yang ngejelasin"

" Caa , Lo ga bisa nyimpen semua nya sendiri , gue ga tau sebanyak apa rahasia Lo tapi plis , jangan Lo pegang sendiri kalo itu sakit ca " ucap Aksa dengan nada lirih .

Caca diam , memang sakit memendam semua nya sendiri , belenggu yang selama ini coba ia lepaskan sendiri perlahan semakin mengikat , dan memeluk nya erat hingga tak bisa terlepas .

" Sa gue mau pulang " ucap Caca .

Aksa menghela nafas nya , ia tersenyum dan mengangguk " gue anter ya " .

" Iya "

Di luar UKS nada dan Rio sama sama diam , mereka juga tak menyangka akan melihat hal mengerikan seperti tadi .

" Nad , menurut Lo kita laporin jangan si ?" Tanya Rio

Nada menggeleng kecil " ga ada bukti juga percuma "

" Emg luka dan saksi ga cukup ?"

" Ga cukup , orang tua Shella punya banyak koneksi "

Rio mengernyit heran " emang Lo kenal dia apa ?"

Nada mengangguk , awalnya ia tak tau dan tak kenal tapi ia ingat pernah bertemu di suatu acara bersama ayah nya , dan ia cukup tau siapa ayah Shella .

Caca dan Aksa Keluar dari UKS , muka Caca cukup pucat dengan luka yang sudah tertutup perban dan kapas .

" Lo mau pulang ?" Tanya Rio melihat Aksa dan Caca yang siap untuk pergi .

Aksa mengangguk " gue mau anter Caca , kalian duluan aja "

Nada dan Rio mengangguk lalu Caca dan Aksa pamit pergi lebih dulu , Caca dan Aksa sama sama diam tak satupun dari mereka mencoba membuka topik pembicaraan , Hinga tak terasa sampai di parkiran.

PERGI | New Story  ( END )Where stories live. Discover now