*¶haiii thanks buat kalian , jangan lupa vote , comen , kalau kalian suka ¶*
***********
" Jangan Lo pegang kalo emang itu sakit "********
Di dalam UKS nada mengobati Caca dengan telaten , sedangkan Aksa hanya menonton bagaimana Caca meringis kesakitan.
" Nanti di rumah Lo ganti sendiri bisa kan perban nya "
Caca mengangguk kecil " thanks nad "
Nada mengangguk " sa gue keluar ya "
Nada keluar dari UKS , menyisakan Caca dan Aksa dalam keheningan , Caca tak berminat untuk bicara , sedangkan Aksa takut untuk memulai .
Caca berdiri dari tempat duduknya berniat keluar , tapi Aksa menahan tangan nya membuat langkah Caca terhenti .
" Kenapa ? "
Caca mengernyit " apa nya yang kenapa ?"
Aksa mendongak menatap Caca " kenapa Lo ga pernah mau cerita sama gue ca , Lo anggap gue apa " ucap Aksa dengan wajah sedih nya .
Caca tersenyum kecil " kenapa Lo nanya ke gue sa , gue mau cerita sama Lo , tapi Lo selalu mojokin gue seoalah olah gue yang paling bersalah , dari tatapan Lo aja Lo ga yakin sama semua omongan gue sa "
Aksa terdiam , memang benar selama ini ia terlalu memihak kepada Dila , ia tak pernah sekalipun mendengar penjelasan dari Caca , dan memang benar juga kalau ia selalu membuang rasa percaya nya pada Caca .
" Maaf "
Caca menggeleng " ga , ga ada yang perlu di maafin , masalah gue sama Dila emang rumit , Lo ga akan paham walaupun gue sendiri yang ngejelasin"
" Caa , Lo ga bisa nyimpen semua nya sendiri , gue ga tau sebanyak apa rahasia Lo tapi plis , jangan Lo pegang sendiri kalo itu sakit ca " ucap Aksa dengan nada lirih .
Caca diam , memang sakit memendam semua nya sendiri , belenggu yang selama ini coba ia lepaskan sendiri perlahan semakin mengikat , dan memeluk nya erat hingga tak bisa terlepas .
" Sa gue mau pulang " ucap Caca .
Aksa menghela nafas nya , ia tersenyum dan mengangguk " gue anter ya " .
" Iya "
Di luar UKS nada dan Rio sama sama diam , mereka juga tak menyangka akan melihat hal mengerikan seperti tadi .
" Nad , menurut Lo kita laporin jangan si ?" Tanya Rio
Nada menggeleng kecil " ga ada bukti juga percuma "
" Emg luka dan saksi ga cukup ?"
" Ga cukup , orang tua Shella punya banyak koneksi "
Rio mengernyit heran " emang Lo kenal dia apa ?"
Nada mengangguk , awalnya ia tak tau dan tak kenal tapi ia ingat pernah bertemu di suatu acara bersama ayah nya , dan ia cukup tau siapa ayah Shella .
Caca dan Aksa Keluar dari UKS , muka Caca cukup pucat dengan luka yang sudah tertutup perban dan kapas .
" Lo mau pulang ?" Tanya Rio melihat Aksa dan Caca yang siap untuk pergi .
Aksa mengangguk " gue mau anter Caca , kalian duluan aja "
Nada dan Rio mengangguk lalu Caca dan Aksa pamit pergi lebih dulu , Caca dan Aksa sama sama diam tak satupun dari mereka mencoba membuka topik pembicaraan , Hinga tak terasa sampai di parkiran.
YOU ARE READING
PERGI | New Story ( END )
Teen FictionRumah , sekolah , itu hanya kata pengganti neraka bagi seorang Caca . Bagi Caca hidup ini terlalu menyakitkan untuk di jalani , masa masa SMA yg menjanjikan kisah warna warni , malah meninggalkan kisah kelam . Cahaya yg ia nanti akhirnya datang , ta...