#DHR11

1.5K 165 2
                                    

Yiren sedang memandang dirinya lewat cermin di depannya, dia sangat gugup kali ini

Ceklek

"Yiren?" Panggil Ny. Wang lembut yang menyadarkan yiren dari lamunannya

"Mama~"

"Kamu gugup?" Yiren mengangguk. Ny. Wang mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan anaknya dan tersenyum meyakinkan

"Lihat mama, apa yang kamu khawatirin?" Tanya Ny. Wang lembut. Tanpa sadar yiren menitihkan air mata

"Jangan nangis, semuanya akan lancar" Ny. Wang langsung mengusap air mata anaknya

Ceklek

"Eonni~" Teriak remon di ambang pintu

"Wah... daebak.... ku kira tadi kau bidadari" Goda remon sambil mendekati yiren

"Hhhh... terlalu berlebihan" Balas yiren

"Ani! Sungguh! Bukankah begitu tante?" Yang ditanya pun langsung mengangguk membuat yiren tertawa dan melupakan kegugupannya

***

Pernikahan di gelar di rumah Tn. Wang. Rencananya mau menyewa gedung, tapi karena acara ini tertutup jadi hanya dilakukan di rumah saja.

Sekedar info, rumah Tn. Wang ini lebih besar 2X lipat dari rumah yang di seoul, korea.

"Aish!! Kenapa akun gugup seperti ini ya?" Batin renjun yang dalam perjalanan ke rumah yiren

"Pa, apa papa yakin ini gapapa? gimana kalau agensi tau dan aku di keluarkan?" Tanya renjun

"Tak mungkin..... papa sudah membeli sebagian besar saham SM ent. jadi kau tak mungkin di keluarkan" Jawab Tn. Huang enteng

"Sumpah??!!" Kaget renjun. Tn. Huang hanya mengangguk

"Sejak kapan?" Tanya renjun lagi

"Sejak pulang dari korea, Tn. Wang yang menyarankan untuk membeli saham agensi mu, agar kedepannya tak merusak karir mu dan kau tak ada alasan lagi untuk menolak perjodohan ini" Jelas Tn. Huang panjang lebar

***

Kini mobil mereka sudah terparkir di halaman rumah keluarga wang, dan renjun melihat

"Guanlin?" Batinnya, dia terus menatap keluar untuk memastikan

"Guanlin?" Batinnya, dia terus menatap keluar untuk memastikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu guanlin! Ngapain dia ke sini?" Pikirnya

"Yiren!" Dia teringat kejadian di bandara

Dijodohin - Huang RenjunWhere stories live. Discover now