"Huuaaaahhh~" Yiren bangun dari tidurnya, tapi ia masih enggan untuk membuka matanya
Cup
Yiren melotot kaget saat merasa benda kenyal menempel di bibirnya. Hanya sekedar kecupan ringan tapi mampu membuat yiren tak berkutik di depannya
"Mandi sana, Kau akan terlambat latihan kalau terus menutup matamu" Renjun terkekeh melihat sikap istrinya yang terlihat salting didepannya
"Aku akan menunggumu di bawah, eoh?" Yiren hanya mengangguk tanpa mengeluarkan satu katapun. Wajar jika ia masih shock dengan kejadian yang tak biasa ia alami. Jantungnya terpacu dengan cepat.
"Apa aku masih di alam mimpi? Kenapa dia berubah jadi semanis itu" Batinnya. Ia memasuki kamar mandi dan merendam tubuhnya dalam buthup
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Kau sudah siap?" Tanya renjun
"Setidaknya pakailah jaket, di luar sangat dingin" Lanjutnya
"Aku malas mengambilnya di atas, begini saja tak apa"
"Pakailah ini" Renjun mengulurkan mantel hitam miliknya pada yiren
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Nah seperti itu jauh lebih bagus"
"Kau sangat jelek jika menggunakan pakaian terbuka"
"Aku lebih suka kau pakai baju tertutup atau sekalian tak pakai baju, itu lebih baik" Cerocos renjun tiada henti
"Yak!!"
"ㅋㅋㅋㅋ"
"Kajja kita berangkat, kau akan telat nanti" Ajak renjun setelah puas dengan tawanya
Suasana di mobil sangat hening, yiren memilih fokus melihat ke luar jendela sedangkan renjun fokus menyetir
"Aku akan berangkat lusa" Yiren mulai membuka suara
"Hmm, aku tau itu"
Setelah itu suasana menjadi hening lagi. Mereka termenung dengan pikiran masing-masing
"Sudah sampai" Renjun menoleh ke samping saat tak mendapat respon apapun dari lawan bicaranya
"Yi?" Yiren terlihat sedang memikirkan sesuatu sampai tak mendengar suara renjun
