Sakit Tapi Tak Berdarah

15.4K 1.9K 563
                                    

📌Akan terbit akhir bulan Februari 2021
Siapin tabungan ya buat ikutan PO!

*
*
*
*
*















Kalau sudah berurusan dengan cinta, manusia bisa berubah menjadi bodoh. Sudah tahu kalau cintanya itu sebelah pihak, tapi tetap maju seakan mampu berteman dengan rasa sakit.

• Langkah Juang • 

Alisha menarik Raheel untuk masuk ke dalam rumah, Ali dan anak kembar mereka tampak terkejut karena suara gaduh yang berasal dari ruang utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alisha menarik Raheel untuk masuk ke dalam rumah, Ali dan anak kembar mereka tampak terkejut karena suara gaduh yang berasal dari ruang utama. Alisha murka, dia tidak suka melihat Raheel hang mengemis cinta pada Satria, dia paham posisi itu dan tidak mau jika putrinya mengalami hal yang sama.

Hasil dari berharap pada ciptaan-Nya itu sangat menyakitkan, jangan di tanya bagaimana sesaknya dada saat menerima kenyataan bahwa Dia tak menyatukanmu dengan sosok impian, itu sakit sekali.

“Bunda capek lihat kamu kaya tadi Heel!” erang frustasi Alisha. Raheel diam merunduk, dia tak berani menjawab sebelum Alisha menyuruhnya untuk menjawab.

“Bunda udah bilang sama kamu, berharap pada manusia itu sakit. Tapi kamu malah maju terus kaya punya hati banyak! Hatimu itu Cuma satu, dia udah memberontak kesakitan. Tapi kamu gak sadar!”

Vian dan Aice berdiri di belakang Ali sembari menyaksikan Bundanya memarahi sang Kakak karena ulah yang sama.

“Vian dan Aice masuk kamar dulu ya, nanti kita lanjut mengerjakan tugas setelah salat isya,” ucap Ali lembut.  Si kembar mendongak menatap Ayahnya.

“Tapi Kak Raheel gimana? Apa Bunda bakal hukum Kak Raheel karena bandel?” tanya Aice. Ali tersenyum lembut.

“Enggak, Aice tenang saja.”

"Ayo Aice!" Vian menarik lembut kemabarannya itu dan pergi ke kamar mereka masing-masing.

Ali mendekat ke arah anak dan istrinya, berusaha meredamkan amarah Alisha.

Ali tahu alasan Alisha marah, tahu alasan dia menjadi seorang Bunda yang tegas dalam urusan apapun.

"Bun?" Ali memegang kedua bahu Alisha.

"Ayah gak usah bela Raheel ya!" balas Alisha sembari menepis tangan Ali dari bahunya.

"Ayah gak bermaksud bela Raheel, tapi sudahlah Bun. Jangan marah seperti ini. Vian dan Aice lihat lho tadi." Alisha menghembuskan napas pelan.

"Raheel mau bela diri tidak?!" tanya Alisha tegas, Raheel mengangkat wajah.

"Maaf…" ucapnya. Alisha mendekat dan langsung memeluk sang putri. Dia jadi paham dulu tentang perasaan Bundanya.

Langkah Juang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang