What is wrong with you?

9.5K 1.6K 990
                                    

📌Akan terbit akhir bulan Februari 2021
Siapin tabungan ya buat ikutan PO!

*
*
*
*
*











Allah itu maha membolak-balikan hati jadi wajar kalau kamu bisa move on cepat.  Gak peduli seberapa lama kamu suka sama dia, kalau Allah sudah membalik hatimu untuk orang lain, kamu gak akan bisa apa-apa.

• Rayhan Raffasya Ekskandari • 

• Rayhan Raffasya Ekskandari • 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Raheel mengendarai motornya dengan pelan saat memasuki komplek rumahnya. Ucapan Erlan selalu berpengaruh pada otaknya.

Tentang peka terhadap hati dan diri sendiri, rasanya Raheel masih tidak percaya jika hatinya telah terlapas dari sosok Satria dan diganti dengan Aksa.

Namun Raheel masih sedikit ragu jika memang dia telah menetapkan hati untuk Aksa. Raheel takut salah dalam berpijak lagi.

“Benar kata Kak Erlan, Jangan berikan hatimu pada siapapun sebelum janji suci itu terucap. Aih… bijak banget tuh cowok,” ucap Raheel seorang diri.

Raheel semakin memelankan laju motornya saat melihat seorang laki-laki tengah berjalan kaki dengan santai. Gadis itu menyeimbangi ritme jalan laki-laki itu.

“Hi Bang Sat,” sapa Raheel. Satria menghentikan langkah, wajahnya tampak tegang karena terkejut atas munculnya Raheel.  Raheel tersenyum dan menghentikan laju motornya.

“Kok jalan kaki Bang, dari mana?” gadis itu sengaja mengajak ngobrol Satria untuk memastikan masalah hatinya. Berdebar atau tidak.

“Baru pulang sebenarnya, mobil Abang di bengkel.  Tadi naik ojek Cuma sampai depan gang komplek,” balas Satria.  Raheel mengangguk.

Gak degdegan, kayaknya emang bener udah move on.”

“Mau bonceng gue?” Satria menggeleng cepat.

“Gak usah, bentar lagi juga sampai.” Raheel kembali mengangguk. Rasanya sedikit canggung sekarang, seperti ada tembok pembatas yang sangat tinggi di antara mereka.

“Mbak Syifa kaga jemput?” tanya Raheel. Satri menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Anu… dia…”

“Kenapa?”

“Trisemester pertama, sejak kemarin hanya istirahat saja.” Raheel mengerjap. Gadis itu berusaha mencerna kata trisemester pertama. Satria membuang wajah dari Raheel,  dia sebenarnya takut jika membahas ini dengan Raheel,  takut jika hati gadis itu belum siap menerima kenyataan.

Langkah Juang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang