Bukan Pemilik Hati

11.2K 1.6K 600
                                    

📌Akan terbit akhir bulan Februari 2021
Siapin tabungan ya buat ikutan PO!

*
*
*
*
*









Coba tanya pada hatimu, apa pernah ada aku di sana?  Meski hanya singgah sesaat?

• Raheelia Azzahra Rabbani • 

• Raheelia Azzahra Rabbani • 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satria kembali masuk ke kursi belakang, mengecek nadi Raheel, sedangkan Vian sudah menangis sedari tadi. Satria merunduk, kenapa harus kembali terjadi, cukup kehilangan Areta dulu, jangan Raheel.

“Heel! Bangun Heel!” Air mata Satria jatuh membasahi wajah Raheel. Cowok itu masih tak mempercayai apa yang telah terjadi saat ini.

“Heel… jangan pergi aku mohon!”

“Kakak! Jangan mati dulu, katanya tadi mau makan nasi goreng, kenapa sekarang mati? Hiks… Kakak!!!” Vian mengguncang tubuh Raheel.

“Raheelia, bangun. Aku mohon.” Satria menggenggam tangan Raheel, menatap lekat wajah pucat itu.

“Kak! Bangun!” teriak Vian, dia memeluk Raheel yang berbaring dipangkuannya. “Kakak bandel sih, disuruh jangan keluar malah keluar, makan nasi goreng bisa kapan aja Kak. Ini gak lucu, pasti besok bakal muncul berita. Cucu Sultan meninggal saat membeli nasi goreng hiks… gak bagus Kak judulnya kampungan hiks…” Vian terus menangis.

“Bangke Vian!” cowok itu langsung membenarkan posisinya, menatap lekat wajah Raheel yang sekarang telah membuka mata meski sesaat.

“Bawa gue ke rumah sakit, ini perut gue sakit. Kalian mau gue mati beneran?!” tanya Raheel galak. Vian dan Satria masih diam, bukankah tadi Raheel tidak bernapas? Kenapa sekarang hidup lagi?

“Itu tadi gue tahan napas, Bang Sat, cepat ke rumah sakit. Malah melongo, kalau gue mati nanti lu nyesel!”

Astagfirullah… Rasanya Vian dan Satria ingin marah, bisa-bisanya bercanda di situasi darurat, mereka sudah jantungan sejak tadi, sudah menangis karena kehilangan, tapi ternyata, hanya setingan. Hanya setingan……aku bukan bonekamu yang bisa kau suruh-suruh, dengan seenak maumu. Eh! Mohon maaf jadi nayanyi.

“Nyesel Vian nangis.”

"Cepet! Sakit banget perut gue!" rintih Raheel. Satria tidak menjawab dan langsung pada posisinya. Dari pada Raheel benar-benar pergi, lebih baik dia tahan amarah karena cara bercanda Raheel yang tidak lucu sama sekali.

Setelah sampai di rumah sakit, Raheel langsung mendapat pertolongan pertama, dokter mengatakan jika luka goresan Raheel tidak terlalu dalam dan tidak sampai kehabisan darah.

Langkah Juang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang