Berdamai Dengan Perasaan

10.4K 1.7K 1K
                                    

📌Akan terbit akhir bulan Februari 2021
Siapin tabungan ya buat ikutan PO!

*
*
*
*
*














Absen dulu cuy, boleh lah kasih love buat Langkah Juang 😍






















Berdamai dengan perasaan itu memang sulit. Maka lakukan dengan perlahan saja, biarkan mengalir hingga tiba waktunya kamu terbebas dari luka.

• Danish Hamizan Rabbani •

• Danish Hamizan Rabbani •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Raheel mengerjap, mencerna maksud perkataan Aksa barusan. Mereka bersitatap dalam keheningan menjelang subuh.

Gadis itu membuka mulut untuk bersuara, tapi Aksa lebih dahulu menyuarakan ucapannya.

“Cowok yang di kampus,” ucapnya. 

“Hah?”

“Itu, cowok yang suka sama elu. Dia keliatan memperjuangakan elu banget, eh lu malah memperjuangankan Bang Sat!” ucapan Aksa membuat Raheel kembali tertawa.

Dia hanya mengangap Erlan sebatas Presiden Mahasiswa, senioranya, tidak lebih.

Raheel jelas tahu jika Erlan menyukainya, dan memperjuangkannya secara santai tidak menggebu seperti saat dia memperjuangkan Satria.

Tapi dia belum bisa berdamai dengan lara yang masih betah singgah di hatinya.

Tidak bisa dipungkiri jika sisa-sisa rasa cinta pada Satria itu masih ada, melupakan rasa itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Butuh waktu untuk benar-benar melepas.
Aksa menghela napas pelan, dia tahu kondisi hati dan fisik Raheel sekarang, dia juga ikut merasakan sulit dan sakitnya hati yang Raheel alami.

"Selesaikan makan lu, bentar lagi subuh." Raheel mengangguk, lalu menyelesaikan acara makannya.

Sesekali Aksa melirik Raheel, berharap dengan pasti bahwa esok nanti, dia akan membuat Raheel terbebas dari masa lalu dan rasa sakit hatinya.

Setelah acara sahur dadakan itu, Aksa pamit pulang, Raheel juga mengucap terima kasih karena telah diberi nasi goreng dan membuat awal harinya terasa lenih baik.

Dia masuk ke dalam rumah sembari mencerna ucapan Aksa beberapa menit lalu.

Kalau di pikir-pikir, Erlan memang cowok baik dan meski pada awal pertemuan dulu terasa menyebalkan, tapi semua itu berubah.

Raheel juga tidak menyangka bahwa dirinya bisa menarik hati dari seorang Erlan Sebastian.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah Juang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang