"Akulah si peri hutan itu," ujar gadis yang tengah berdiri di depan pintu.
"Grace?"
Gadis itu tersenyum dan mengayunkan sebelah tangannya membuat kerlap-kerlip cahaya mengelilinginya dan merubahnya menjadi seorang gadis cantik yang lebih tinggi dan elegan dengan rambut pirangnya yang panjang berkilauan dan manik ungu seperti galaksi yang mampu menyihir semua orang.
Jika dilihat sekilas maka Grace dengan gadis yang mengaku peri hutan ini akan terlihat seperti 2 orang yang berbeda.
Tapi jika dilihat lebih teliti maka ada banyak persamaan antara Grace dengannya."Kauu—"
"Elysian Saverenna, sang peri hutan," potong gadis itu.
"Lalu Grace?" Pangeran Alex masih berusaha memahami keadaan yang terjadi.
"Hanya nama samaran," balas Elysian acuh.
Ruangan tampak lenggang. Tiba-tiba saja Pangeran Alex berjalan ke arah Elysian dan mencengkram kedua bahunya.
"Pengecut!" desis Pangeran Alex.
"Bagaimana bisa selama ini kau pura-pura menjadi gadis kecil yang lemah dan membiarkan Alana mengambil tugasmu menjadi seorang peri hutan!" bentaknya.
Pangeran Alex sangat marah, ia bahkan mencengkram kedua bahu Elysian sangat keras sampai ia meringis kesakitan.
"Terus kau mau aku bagaimana huh?" balas Elysian kesal.
"Kau mau aku berubah menjadi peri hutan dan mengingatkatkannya bahwa sebenarnya ia penyihir jahat kemudian kita bertarung hingga membuat dunia Wonderous hancur lagi karena kekuatannya yang sangat besar!"
"Farah tidak akan seperti itu," gumam Pangeran Alex. Ia menunduk. Hatinya sangat hancur mengetahui gadis yang ia sukai adalah seorang penyihir jahat yang pernah meninggalkan luka batin dalam terhadapnya dulu.
"Aku tahu," balas Elysian. "Tapi ia sudah ingat sekarang, situasi sudah berbeda. Kita harus bertindak cepat."
"Dia ... ingat?"
Elysian mengangguk. "Dia sudah ingat dari kemarin malam."
Seketika raut wajah Pangeran Alex menjadi cerah, ia tersenyum mendekati Elysian, "Kalau begitu kita tidak harus membunuhnya. Kau lihat, sejak tadi pagi saja ia bersikap baik kepada siapapun."
"Kau benar-benar tidak tahu ya?" Elysian tersenyum sinis lalu berjalan mendekat ke arah Pangeran Alex hingga kepala mereka hampir bersentuhan.
"Kemarin malam kulihat Farah mencoba membunuhmu," bisik Elysian.
Pangeran Alex melotot, ia sangat terkejut mendengar hal itu. Farah gadis yang ia sukai berusaha membunuhnya?
Elysian tersenyum miris, "Jangan terlalu berharap Yang Mulia Pangeran, lagipula kau tahu kan bahwa kau tidak akan pernah bisa bersama dengannya. Kau tidak akan pernah bisa mengelak dari kebenaran itu."
Pangeran Alex menggeram kesal lalu meninggalkan ruangan Penyihir Kerajaan dengan amarah yang memuncak dan pikirannya yang kalut.
***
"Masuklah!" seru salah satu pengawal.
Aku menatap nanar sel penjara di depanku yang kecil dan pengap. Apakah aku benar-benar akan di penjara di sini?
Belum sempat aku melangkah kakiku, punggungku langsung didorong hingga aku terjatuh ke dalam sel penjara.
"Rasakan akibatnya penyihir jahat!" teriak prajurit itu lalu pergi meninggalkanku dengan tawa di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana : That Dream
Fantasy[ Fantasy-mystery & (Minor) Romance ] [ Chapter Completed ] Alana hanya gadis manis yang tidak bisa mengingat mimpinya, hingga suatu kejadian aneh merubah hidupnya dalam sekali kedipan mata. Alana terperangkap dalam dunia mimpinya yang penuh misteri...