Bagian 04 : Krim Cukur dan Tertidur

5.9K 957 152
                                    

Chris mengambil duduk di hadapan Minho sehabis menyelesaikan acara bercukurnya. Dia dapat melihat sepiring makanan di hadapannya dan sepiring lainnya di hadapan Minho. Chris memang baru tiba, tapi dia jelas tau kalau Minho belum menyentuh makanannya sama sekali karena sibuk menyuapi Jeongin.

"Minho, kamu makan juga dong."

Minho melirik Chris sekilas, kembali sibuk menyuapi Jeongin. "Bentar lagi habis punyanya si adek. Habis itu aku makan, deh."

"Biar Jeongin makan sendiri aja."

"Ga mau dia, Mas. Lagi manja." Minho terkekeh mendengar ucapannya sendiri. Dia lanjut menyuapi Jeongin yang terlihat asyik dengan mainannya.

Chris tersenyum melihatnya. "Saya aja sini yang suapin Jeongin." dia ingin mengambil alih mangkuk makanan Jeongin di tangan Minho, tapi yang lebih muda mencegahnya.

"Eh, ngga usah. Mas makan aja. Pasti habis tenaganya buat kerja tadi."

"Kamu pasti capek juga jagain Ayen, No."

"Ngga, kok!" sangkal Minho dengan senyum di wajahnya, "Dek Ayen lagi bahagia hari ini. Yakan, Dek? Ututu~ makannya enak banget ya, sampe belepotan gitu. Sini-sini, Kak Ino bersihin."

Melihat Minho menyeka nasi yang mengotori wajah Jeongin berhasil melelehkan satu bagian di hati Chris. Dia tidak bisa tidak tersenyum melihatnya. Hatinya menghangat melihat anaknya bahagia bersama Minho.

"Mas? Kok bengong?"

"Eh?" Chris kembali ke kenyataan. Dia mengambil sendok dari piring di hadapannya. "Maaf, saya ga fokus. Udah lama ga lihat Ayen sebahagia itu."

Minho tersenyum maklum. Pasti susah rasanya membesarkan anak sendirian. Dia menatap wajah Chris yang terlihat lelah sebelum mendapati ada yang menempel di sana.

Minho reflek mengambil tisu dan mengulurkan tangannya untuk membersihkan noda di pipi Chris, "Mas, maaf."

Sementara itu, yang dibersihkan pipinya hanya mampu menatap Minho bingung.

Seakan mengerti, Minho menjawab, "Ini masih ada bekas krim cukurnya. Yang bersih dong, Mas. Nanti kemakan, gimana?" omelnya masih sibuk membersihkan pipi Chris dengan senyuman.

Chris hanya tersenyum malu setelah Minho kembali menarik tangannya. "Duh, biasanya ga ada yang perhatiin. Diperhatiin gini jadi malu."

Minho terkekeh mendengarnya. "Makanya yang bersih, Mas. 'Kan malu sama si adek. Yakan—ya ampun, ini juga belepotan kemana-mana, ya?" Minho beralih ke Jeongin yang tertawa kegirangan dengan nasi yang mengotori wajahnya.

Dan Chris sungguh tidak bisa tidak tersenyum melihatnya.

×××

Chris dan Minho duduk berdampingan di sofa depan televisi, dengan Jeongin di tengah-tengah mereka. Minho mengajak Jeongin bernyanyi mengikuti lantunan lagu dari televisi, sementara Chris hanya memerhatikan mereka dengan senyuman.

"Meletus balon hijau—dor!"

Jeongin tertawa saat melihat Minho berlaga terkejut begitu.

"Hatiku sangat kacau~ Balonku tinggal empat, kupegang erat-erat~ Horeee!"

Seakan paham, bayi sepuluh bulan itu menepukan kedua tangannya dengan raut bahagia, berhasil membuat ayahnya gemas dan mengusak rambutnya sambil tertawa.

Minho jadi ikut tertawa melihatnya. Dia lalu kembali ke televisi yang saat ini menayangkan berita.

"Bobobot!"

Minho menoleh ke Jeongin yang barusan berceloteh. Bocah itu berceloteh lagi, kali ini sambil mengulurkan tangannya berusaha mengambil sesuatu. Minho melirik sesuatu yang berusaha digapai Jeongin.

✓ | Lego House +banginhoWhere stories live. Discover now