Harian 08 : Semalam, Di Mobil

6.3K 780 84
                                    

"Ayo buat adek untuk Jeongin."

Jujur. Chris tertegun saat Minho menatapnya dalam sambil berujar seperti itu. Dia lagi-lagi mendapati wajah Minho yang memerah malu.

Minho menunduk ragu, "Aku ga tau bisa apa ngga, tapi aku mau coba." dia tersenyum sambil menatap Chris lagi, "Ayo kita coba."

Chris keluar mobil hanya untuk membuka pintu mobil di samping Minho dan kembali menyambar bibir itu. Dia menundukan tubuhnya demi bisa melingkarkan lengan Minho ke lehernya juga kedua kaki Minho ke pinggangnya. Berhasil, Chris kembali menegakan tubuhnya.

Dugh!

"Aw—"

Ciuman keduanya terlepas untuk membagi tawa. Minho mengusap belakang kepala Chris yang terbentur atap mobilnya sendiri. "Mas, pelan-pelan, dong? Benjol nanti."

Chris terkekeh malu sebelum berbisik, "Maaf." dia lalu kembali membawa keduanya dalam pagutan dalam. Chris kembali menegakan tubuhnya, kali ini lebih berhati-hati, dengan Minho di gendongannya.

Pagutan keduanya masih belum terputus sampai Chris merebahkan tubuh Minho di kasurnya. Ciumannya perlahan turun ke leher Minho, sementara yang dicumbu lehernya hanya mampu menjambak rambut Chris pelan.

"Mas—" Minho mengatupkan bibirnya rapat dengan kepala yang mendongak, memberi Chris akses lebih luas, sampai yang lebih tua melepas cumbuannya demi bisa membuka kemeja yang masih membalut tubuh keduanya.

Keduanya terdiam menatap tubuh satu sama lain. Nafas mereka terengah, sementara telinga mereka sama-sama memerah, merasa kagum dengan pahatan di hadapan mereka.

"Minho," Chris menelan ludahnya gugup sebelum kembali menatap mata Minho, "may I?"

Minho tersenyum malu sebelum mengangguk pelan, membuat Chris segera menyerang tubuhnya lagi. Dia kembali mendongak dan sekilas melihat sesuatu. "M-Mas—"

"Hm?"

"Pi-pintunya—"

Chris menjeda cumbuannya dan menatap Minho lagi. Dia melihat telunjuk Minho yang menunjuk ke arah pintu. Chris segera menoleh ke pintu dan mendapatinya masih terbuka. Sial. Dia terlalu tidak sabar sampai lupa menutup pintu.

Chris menatap Minho sekali lagi. "A moment." dia mengecup sekilas bibir Minho sebelum bangkit dari tubuh itu dan melangkah menuju pintu.

Pintu tertutup perlahan.

"Woy! Jangan ditutup, woy!"

Ceklek!

"Eh! Kok dikunci??? Woy! Anjir, belom beres rekamannya!"

Kini kamera menunjukan gambar pintu yang tertutup. Terdengar suara helaan nafas.

"Guys, ga ada rekaman lagi kayaknya. Sori, ya."

###

✓ | Lego House +banginhoWhere stories live. Discover now