Epilog : 💍💐+💋👶+🛀🌄

6.6K 843 287
                                    

Chris berdiri gugup. Berkali-kali berusaha mengatur nafasnya, tapi tetap saja rasa gugupnya tidak mau hilang. Ini adalah hari yang ditunggunya. Hari dimana dia mengucapkan janji yang sama, tapi kepada orang yang berbeda. Chris sungguh berharap, yang kali ini adalah yang terakhir untuknya.

Dia tidak mau Jeongin kehilangan orang penting di hidupnya lagi.

Pintu besar di hadapannya perlahan terbuka, menampilkan ruangan serba putih dengan banyak orang di dalamnya. Chris mengambil nafas dalam sebelum melangkah masuk perlahan.

Dia dapat melihat Minho di sana. Lengkap dengan tuxedo putihnya, juga kain tembus pandang yang menjuntai dari kepalanya. Chris mengembangkan senyumnya saat mereka bertemu pandang.

Sungguh. Minho manis sekali hari ini.

(begini kira-kira potretnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(begini kira-kira potretnya)

Chris terus berjalan sampai tiba di altar. Dia mengambil posisi di hadapan Minho, masih dengan senyum yang terpahat di wajahnya. Dengan jarak sedekat ini, Chris bisa melihat dengan jelas wajah Minho di balik kain. Senyumnya yang selalu berhasil membuat Chris ikut tersenyum juga, serta riasan tipis tapi manis yang menambah keindahan sosok di hadapannya kini.

Chris rasanya jatuh cinta lagi.

"Bisa kita mulai?"

Chris dan Minho serentak menoleh dan mengangguk. Keduanya sudah siap untuk memiliki satu sama lain dalam beberapa kalimat lagi.

"Christopher Bang, apa Anda bersedia menjadikan Minho Lee sebagai milik Anda mulai hari ini dan seterusnya, juga berjanji untuk setia padanya dalam keadaan baik ataupun buruk, sehat ataupun sakit, kaya ataupun miskin, hingga kematian memisahkan kalian kelak?"

"Ya, saya bersedia." Chris menatap Minho dalam, seakan seluruh dunianya ada di hadapannya kini.

"Minho Lee, apa Anda bersedia menjadikan Christopher Bang sebagai milik Anda mulai hari ini dan seterusnya, juga berjanji untuk setia padanya dalam keadaan baik ataupun buruk, sehat ataupun sakit, kaya ataupun miskin, hingga kematian memisahkan kalian kelak?"

Minho memberanikan diri membalas tatapan Chris, masih dengan senyumnya, "Ya, saya bersedia."

"Kepada para saksi yang terhormat, apa ada yang merasa keberatan?"

Tidak ada sahutan, hanya senyum bahagia yang mengisi ruangan ini.

"Baiklah. Dengan ini saya nyatakan kalian sebagai pasangan yang sah di hadapan hukum juga Sang Pencipta. Kepada mempelai, bisa bertukar cincin sekarang. Waktu dan tempat, saya persilahkan."

Chris mengambil cincin yang sudah mereka siapkan sejak sebulan lalu. Setelahnya, dia mengambil tangan Minho dan menyematkan cincin sederhana itu di jari manis mempelainya. Kini giliran Minho yang memakaikan cincin di jari manis Chris. Keduanya lalu saling tatap.

✓ | Lego House +banginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang