Bagian 12 : Terlanjur Jatuh Cinta

5.2K 850 150
                                    

"Aku ga tau, Mas lagi butuh yang mana. Tapi, semoga ini bisa membantu."

Chris jelas ikut tersenyum melihat senyum Minho. Entahlah, senyum Minho seperti punya kekuatan spesial. Lengkungan bulan sabit di wajah Minho itu rasanya bisa membuat siapapun yang melihatnya jadi bahagia dan ikut tersenyum juga. Atau hanya Chris saja?

Dia melihat ragu gelas minuman di hadapannya sebelum melirik Minho yang mengangkat gelasnya, mengajak bersulang. Chris kembali tersenyum, mengangkat gelasnya, dan membenturkannya pelan dengan gelas di tangan Minho.

Keduanya lalu menghabiskan minuman yang ada di gelas masing-masing dalam sekali teguk. Mereka menunjukan ekspresi yang tidak jauh berbeda. Sama-sama terlihat terkejut dengan rasa yang terlalu membakar di lidah.

"Wah, biasanya ga sekuat ini." komentar Minho sebelum melirik Chris yang belum apa-apa sudah merona.

Chris sedang menahan diri agar tidak terbatuk. Rasanya, minuman tadi seperti membakar kerongkongannya. Dia melirik Minho yang nampak menahan tawa melihatnya. "Ketawa aja—uhuk—"

Tawa Minho akhirnya lepas saat melihat Chris terbatuk. "Harusnya pelan-pelan aja minumnya." dia mengambil beberapa lembar tisu dan memberikannya pada Chris, masih sambil tertawa pelan.

Chris menerima tisu yang diberikan Minho dan menggunakannya untuk menutupi mulutnya. "Kuat banget. Leher saya kebakar rasanya."

"Kalo ga mau, ga usah dilanjut, Mas. Kita simpen aja."

"Jangan." Chris menggeleng, masih terbatuk pelan, "Udah mulai, harus diselesaikan."

Minho terkekeh mendengarnya. "Iya, tapi pelan-pelan aja, ya."

×××

"Namanya Sharon."

"Namanya cantik."

Chris tersenyum mendengar komentar Minho. "Iya. Dia cantik." dia melirik Minho sekilas, "Tapi kamu ga kalah cantik sih, No."

"Ih, gombal aja ya, bapak-bapak anak satu." Minho terkekeh sendiri mendengar julukannya untuk Chris. "Lagian, aku cowok, Mas. Ganteng harusnya."

"Mana ganteng? Manis gitu."

Kini Minho hanya menyengir malu menanggapinya.

"Senyum kalian mirip." lanjut Chris, tersenyum membayangkan sesuatu. "Sama-sama buat orang bahagia dan ikut senyum juga. Saya suka lihatnya."

Minho hanya tersenyum mendengar cerita Chris. Sepertinya orang itu sudah mulai mabuk.

"Saya pikir, cerita di drama-drama yang suka dilihat Sharon cuma drama aja." Chris terkekeh sinis, menertawakan nasibnya sendiri. "Ternyata itu malah kejadian sama kita."

Minho ikut sedih mendengarnya. Dia tidak bisa apa-apa saat melihat Mas Chris menghela nafas dan menatap datar minumannya.

Chris menatap Minho dan tersenyum lagi. "Maaf, Minho. Saya harusnya ga cerita ke kamu."

"Eh, ga pa-pa!" potong Minho langsung. "Mas ga harus simpen semuanya sendiri, kok! Berbagi 'kan bisa buat semuanya kerasa lebih ringan." ujarnya diakhiri senyuman. Minho menghela nafas sekilas sebelum melanjutkan kalimatnya, "Mas Chris ga sendirian. Ada aku, ada Ayen. Mas ga harus nanggung semuanya sendiri." dia tersenyum lagi, "Mas punya kita."

Dan Chris sepertinya benar-benar akan meruntuhkan temboknya di hadapan Minho malam ini.

×××

✓ | Lego House +banginhoWhere stories live. Discover now