SERPENT 10: The Summer Camp

1.5K 257 47
                                    

.

The summer is too warm,

Make it slithers to the swamp

.

"Bagi anggota yang berminat, harap mengonfirmasi keikutsertaan kalian secepat mungkin pada Park Koeun, karena kita harus membuat kesepakatan dengan pemilik kabin mengenai kuota peserta. Kalau telat, yaa... kalian terpaksa mendirikan tenda di pinggiran sungai Donggang. Lebih menantang malah, jika sedang tidur dan tiba-tiba hujan, tenda kalian bakal terendam. Jadi seperti acara survival sungguhan macam di televisi bukan? Hahaha..."

Ruangan tempat klub jurnalis berkumpul siang itu mendadak sepi. Lelucon Jungwoo sepertinya naik level soal kerenyahan, apalagi kali ini ditambah pakai bumbu sarkas berbalut canda.

"Ehem... jadi intinya, kalau kalian benar-benar ingin ikut, segera daftarkan nama masing-masing padaku. Masih ada waktu tersisa lumayan lama, jadi kalian dapat menyicil dulu biaya akomodasi dan perjalanan. Atau jika ingin melakukan pembayaran tunai, kalian dapat menghubungi Heejin, bendahara klub kita..." beruntung, Koeun sang wakil ketua klub cepat tanggap mengendalikan situasi, sehingga acara tahunan klub mereka dapat diselamatkan dari satu bencana bernama 'Kim Jungwoo'.

"Pembayaran paling lambat tengah malam bertepatan dengan hari terakhir ujian semester." Ujar Jungwoo lagi seraya mengecek kalender akademik dalam ponselnya. "Ada pertanyaan?"

Segelintir orang menanyakan soal fasilitas dari kabin yang nanti bakal mereka sewa, atau tempat sightseeing menarik apa saja yang berada di sekitar bumi perkemahan. Anggota lain menyimak penjelasan para pengurus klub dengan seksama. Sesekali mereka berbisik pada teman di sebelah, lalu tertawa kecil sebagai respon atas kalimat-kalimat tidak penting milik Jungwoo.

"Oke, jika tidak ada yang bertanya lagi, kita akhiri sesi klub pada hari ini. Kalau kurang jelas tentang masalah tadi, bisa menghubungiku lewat aplikasi chat. Tapi ingat! Jangan telepon, jangan minta dibayari, apalagi sampai minta dijadikan kekasih hati, nah semuanya, sampai bertemu lagi di lain hari..."

Semua orang menahan diri untuk tidak mengusap wajah setengah pasrah setelah mendengar kelakar lain milik ketua klub mereka. Tampan sih tampan, tapi sekrup warasnya ternyata sudah banyak yang lepas!

Begitu pertemuan klub diakhiri, Renjun segera memasukkan buku agenda ke dalam tas selempang, berikut alat tulis miliknya. Entah kenapa setelah pengumuman mengenai kegiatan musim panas tahunan klub diutarakan, ia jadi tertarik untuk ikut serta. Lagipula hanya tiga hari, Renjun rasa ia mesti mengubah rutinitas liburannya kali ini. Setelah kamp selesai, ia berpikir untuk mencari kerja sambilan selama sisa libur seperti Lucas. Semoga saja izin dari Victoria bisa dikantungi tanpa kendala.

"Renjunie!" Tidak disangka, sebelum mencapai pintu, Jungwoo malah menghampiri meja dimana Renjun duduk seorang diri. Biasanya ia duduk bersama Haechan, namun pemuda itu izin untuk tidak mengikuti kegiatan pada hari ini. "Usahakan ikut ya, aku jamin pasti bakalan seru..." sebelah mata berkedip, jempol teracung sebagai bentuk gestur persuasif.

Seulas senyum samar menghampiri wajah, Renjun hanya membalas dengan satu kalimat; "Semoga saja aku bisa."

"Aku mengatakan ini karena aku mengalaminya sendiri... Hei, hitung-hitung saja sebagai ajang menambah pengalaman, atau kau ada rencana lain selama liburan?"

Langkah kaki mereka bergerak seirama menyusuri koridor panjang, lalu beranjak menuruni anak-anak tangga menuju ke lantai satu.

"Tidak ada. Ah, sebenarnya aku berniat mencari kerja sambilan pertamaku selama libur musim panas tahun ini. Tapi tidak tahu juga apa niat itu bisa terlaksana..."

SERPENT - NORENWhere stories live. Discover now