SERPENT 18: The Part Time Job

2.1K 206 39
                                    

Warn: ooc, bxb, weird story, hint of mpreg, mixed myth and legend.

.

.

It rising from it's lair

Phantom of the water and the air

.

.



"Wah, manisnya..."

Renjun tersenyum sedikit malu sewaktu Kibum memuji dirinya yang kini ada dalam balutan seragam kafe.

"Jangan dipuji kak... nanti dia terbang tinggi ke langit!" Haechan menjerit pura-pura tidak suka. "Lihat itu, hidung Renjunie kembang kempis macam permen karet yang ditiup!" Namun meski gencar menggoda Renjun seperti itu, kedua tangannya tetap cekatan mengiris red velvet utuh jadi delapan bagian.

Kibum tertawa keras sewaktu tinju Renjun teracung ke arah Haechan beriring juluran lidah setengah bercanda. Dia memutuskan untuk berhenti bertingkah kekanakan, begitu seorang pemuda lain dan satu gadis cantik yang seumuran segera bergabung setelah keduanya selesai berganti seragam.

"Nah, ini Shin Youngjae, dan nona manis di sana bernama Jo Yuri." Mereka saling mengenalkan diri sekali lagi secara formal, kemudian Kibum lekas ambil permisi untuk mengurusi kios bunga kecil di sudut dalam kafe. "Semoga harimu lancar ya, mohon kerjasamanya..."

Yuri adalah tipikal gadis ceria—serupa Haechan, karena sejak tadi dia tidak berhenti berceloteh mengenai apapun dan pada siapapun. Terima kasih, karena Haechan akhirnya punya lawan seimbang. Lihat saja, kafe belumlah buka, namun sudah perang dunia ketiga—ketika perkara posisi pisau saat memotong kue berakhir diributkan keduanya.

Gelengan kepala Youngjae membuyarkan fokus Renjun dari dua orang yang tengah sibuk saling lempar argumen.

"Biarkan saja mereka."

Pemuda tampan berkacamata dengan postur tubuh tinggi itu membetulkan letak apron hitam di pinggang, lalu lekas berjalan menuju pintu masuk kafe. Dia masih sempat memindahkan pot monstera ke dekat jendela besar berkusen kayu, sebelum keluar kafe untuk membalik papan bertuliskan closed menjadi open.

Kafe tempat Haechan bekerja terletak di pusat pertokoan ramai dekat stasiun subway. Terapit di antara stationery store dan sebuah distro pakaian untuk anak muda. Pemiliknya bernama Kim Kibum, usianya dua puluh lima, yang setelah lulus dari bangku kuliah langsung berwiraswasta dengan membuka kafe kecil sekaligus toko bunga bernama Primrosa. Renjun masuk menggantikan seorang pramusaji yang baru mengundurkan diri, dan atas rekomendasi Haechan, dia akan part time selama liburan musim panas di setiap hari kerja.

Well, Renjun juga masih menimbang tawaran Jeno, yang benar-benar akan membayarnya untuk bekerja sebagai 'babysitter' di akhir pekan. Maksud Renjun, tanpa dibayarpun, dia mungkin akan rela menghabiskan waktu berdua saja dengannya walau tidak melakukan apa-apa. Siapa juga yang bisa menolak pesona Lee Jeno, saat pemuda (yang sudah menyelamatkan nyawanya) itu meminta untuk ditemani karena tidak mau merasa sendiri.

Meski terdengar tidak masuk akal, mengingat Jeno punya banyak sekali teman, tapi pada akhirnya Renjun lebih memilih untuk mengikuti intuisi; jadi teman bicara yang dibutuhkan, ketika Jeno mulai merasakan sepi.

Ha, sungguh terdengar absurd sekali di telinga.

Bunyi gemerincing bel mungil mengiringi pintu kafe yang terbuka, segera saja mengalihkan segala pemikiran dalam kepala. Dia menyambut kedatangan dua pelanggan yang baru melangkah masuk dengan senyuman ramah.

"Selamat datang di Primrosa!"

.

.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SERPENT - NORENWhere stories live. Discover now